Mengulik Mitos Pantai Sembukan, Dipercaya Gerbang Masuk Kerajaan Gaib Nyi Roro Kidul
PANTAI Sembukan di Dusun Kranding, Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah menyimpan mitos yang dipercaya masyarakat hingga kini. Ya, pantai itu konon diyakini merupakan pintu gerbang menuju kerajaan Nyi Roro Kidul.
Sebagian masyarakat setempat percaya jika Pantai Sembukan merupakan penghubung dunia manusia dengan dunia gaib.
Keindahan panorama Pantai Sembukan memang menjadi daya tarik wisatawan. Meski indah, mitos Pantai Sembukan dipercaya pintu gerbang kerajaan Nyi Roro Kidul rupanya membuat pengunjung juga waswas.
Mengutip saluran Youtube Sobat Asik, Pantai Sembukan ialah pintu ke-13 gerbang Kerajaan Nyi Roro Kidul.
(Foto: Instagram/@ahmad_lubabul)
Konon, Nyi Roro Kidul menggunakan Pantai Sembukan sebagai gerbang untuk bertemu Raja Kasunanan Surakarta yaitu Pakubuwono.
Oleh karenanya, salah satu sisi dari Pantai Sembukan dianggap keramat. Sehingga terdapat larangan untuk masyarakat biasa agar tidak mendatanginya.
Pantai Sembukan sangatlah indah, meski demikian pantai ini menyimpan misteri Nyi Roro Kidul. Pengunjung tetap harus berhati-hati saat berlibur ke pantai ini.
Di pantai ini terdapat karang-karang kecil dan tajam. Deburan ombak Pantai Sembukan sangat besar dan kuat menjadikan pantai ini terlarang untuk berenang. Meski demikian, pemandangan batu karang Pantai Sembukan sangat indah.
Pantai Sembukan sangat ramai pada malam atau suro. Pada malam satu suro, abdi dalem Keraton Surakarta mempersembahkan sesaji untuk sang penguasa gaib laut selatan.
Upacara Kasunanan Surakarta ini dikenal dengan Larung Ageng. Tujuan upacara Larung Ageng untuk memberikan keselamatan bagi masyarakat dari gangguan roh halus.
Larung Ageng tidak hanya untuk menolak bala, tetapi juga memohon satu permintaan. Hanya orang tertentu yang dapat mengikuti upacara larung ageng. Tidak boleh ada sembarang orang memasuki wilayah upacara.
Mitos Pantai Sembukan membuat masyarakat harus memahami aturan yang berlaku. Salah satu aturannya tidak mengambil sesuatu apapun yang ada di pantai.
(Rizka Diputra)
