SEORANG turis asal Amerika Serikat mengaku dipaksa membeli suvenir atau cenderamata saat menjalani tur perahu di Provinsi Ninh Binh, bagian utara Vietnam.
Melansir Vietnam Express, turis asing Bernama Carol Leong itu bercerita bahwa ia dan suaminya mengikuti tur perahu di sepanjang Sungai Ngo Dong untuk mengunjungi daerah Tam Coc-Bich Dong, yang terkenal dengan pegunungan karst kapur dan gua-gua kuno, pada 17 Januari 2024.
Perjalanan itu awalnya berjalan normal sampai seorang wanita tukang perahu menunjukkan beberapa lukisan kepadanya dan memaksanya untuk membeli seharga VND200.000 atau berkisar Rp130 ribu.
Sontak Leong menolak, namun wanita itu ngotot seraya mengancam jika Leong tidak membelinya maka dia akan dipaksa membayar lebih tarif tur perahu. Leong pun akhirnya terpaksa membeli lukisan itu.
"Meski wanita tukang perahu menerima harga tersebut, dia tidak senang. Wanita itu tidak mendayung perahu lagi dan membiarkannya mengapung dengan sendirinya," kata Leong kepada Vietnam Express.
"Itu adalah pengalaman perjalanan terburuk yang pernah saya alami," timpalnya.
Direktur Departemen Pariwisata Provinsi Ninh Binh, Bui Van Manh mengatakan bahwa para pejabat telah mengidentifikasi wanita perahu tersebut.
Ia menegaskan bahwa menjual barang-barang di atas perahu telah dilarang sejak tiga bulan yang lalu.
Si wanita perahu saat diklarifikasi justru membantah telah memaksa Leong untuk membeli suvenir atau bertindak tidak menyenangkan.
Banyak turis asing yang mengeluhkan pengalaman serupa saat mengikuti tur perahu di Ninh Binh.
Pada tahun 2021, Bonnie, seorang turis Afrika Selatan dalam perjalanan kembali ke pantai, terpaksa mengeluarkan kocek sebesar VND300 ribu atau setara Rp195 ribu untuk tiga kaleng minuman ringan meski sebenarnya dia tak ingin membelinya.
Aksi pemalakan di tempat wisata itu sepertinya sudah lumrah terjadi dan membuat turis kapok untuk kembali datang.
(Rizka Diputra)