PENERBANGAN Alaska Airlines rute Portland, Oregon menuju Ontario, California menjadi mimpi buruk bagi penumpang setelah kejadian mengerikan yang terjadi tak lama setelah take off.
Pesawat itu mengalami insiden jendela pintu pecah di tengah penerbangan, mengakibatkan kehilangan barang-barang penumpang.
Insiden ini terjadi hanya 35 menit setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Portland pada pukul 16.52 Jumat waktu setempat.
Berdasarkan data pelacakan penerbangan Flight Aware menunjukkan bahwa situasi darurat ini memaksa pilot untuk melakukan pendaratan darurat di Portland.
Dalam kejadian yang menggegerkan tersebut, bagian pesawat meledak di tengah penerbangan, menyebabkan jendela pecah dan menyedot barang-barang yang ada di kabin pesawat.
Penerbangan itu mengangkut 171 penumpang dan 6 awak kabin. Salah seorang penumpang memberikan kesaksian kepada KPTV bahwa seorang anak terpaksa digendong oleh ibunya dari kursinya.
(Foto: NBC News/Kyle Rinker)
Hingga saat ini, belum ada rincian lebih lanjut yang diungkapkan oleh Alaska Airlines tentang penyebab pasti insiden copotnya pintu pesawat secara tiba-tiba itu.
Pihak berwenang dan maskapai penerbangan akan melakukan investigasi menyeluruh untuk memahami akar masalah serta mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Menurut laporan, anak yang duduk paling dekat dengan bagian pesawat yang rusak kehilangan bajunya dan kulitnya menjadi merah akibat paparan angin selama insiden tersebut. Beruntung dia tidak ikut tersedot keluar pesawat.
Foto yang diperoleh oleh KPTV menunjukkan bongkahan besar yang hilang di badan pesawat, saat benda tersebut meledak di dalam kabin. Penumpang dengan segera menggunakan masker oksigen yang tersedia di kabin.
Pilot memberikan peringatan darurat, menyatakan bahwa pesawat berada dalam keadaan darurat, nomor penerbangan Alaska 1282. Ia menjelaskan bahwa pesawat berada pada ketinggian 12.000 kaki dan melakukan belokan kiri menuju tiga empat nol.
Pada saat yang sama, pilot menyampaikan pesan urgensi kepada pengatur lalu lintas udara, menjelaskan bahwa pesawat mengalami penurunan tekanan dan harus kembali ke bandara. Pilot juga memberikan informasi bahwa ada 177 penumpang di dalam pesawat.
Pemadam kebakaran merespons pesawat setelah mendarat untuk merawat korban luka ringan. Respons cepat dan tindakan dari tim darurat sangat penting untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan penumpang dan kru setelah insiden yang terjadi.
Pesawat Boeing 737-9 Max yang baru-baru ini memperoleh sertifikat kelaikan udara pada 25 Oktober 2023 menurut catatan registrasi FAA itupun berhasil melakukan pendaratan darurat dengan selamat, seperti dikonfirmasi oleh American Airlines dan pejabat bandara.

Dalam tanggapannya, CEO Alaska Airlines, Ben Minicucci, menyatakan bahwa maskapai telah mengambil langkah pencegahan dengan menghentikan sementara seluruh armada Boeing 737-9 miliknya setelah insiden tersebut.
Ia menekankan bahwa pesawat akan kembali beroperasi setelah pemeliharaan penuh dan inspeksi keselamatan telah selesai.
Pihak maskapai sedang melakukan investigasi menyeluruh terkait insiden ini dan berjanji untuk merilis informasi lebih lanjut seiring dengan tersedianya lebih banyak informasi. Ia juga menyampaikan simpatinya kepada seluruh penumpang yang terlibat dalam penerbangan tersebut dan mengapresiasi respons cepat dari pilot dan awak kabin yang cekatan.
(Rizka Diputra)