STAF Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kemenkes RI, Ngabila Salama menjelaskan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia saat ini sudah menjadi endemi. Namun belum lama ini kasus Covid-19 kembali naik menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Hal ini dikarenakan beberapa alasan yaitu musim pancaroba sehingga imunitas seseorang rendah karena musim hujan kuman lebih mudah masuk ke dalam tubuh akibat kelembaban udara yang tinggi, virus varian baru yang terus bermutasi, dan imunitas vaksin menurun.
Lebih lanjut, dengan timbulnya penyebab tersebut maka gejala Covid-19 pun akan dirasakan oleh seseorang. Meskipun mungkin gejala umum tetap sama seperti demam, nyeri tenggorokan, batuk, pilek, bersin, anosmia, dan atau ageusia.
“Gejala khas Covid-19 turunan omicron adalah pada Arcturus mata merah dan berair. Sedangkan pada EG.4, EG.5, dan JN.1 hidung berlendir dan membuat tidak nyaman pada hidung,” kata Ngabila, dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/12/2023).

Pada anak-anak, gejala yang kerap dijumpai yaitu pada saluran pencernaan. Biasanya akan menimbulkan gejala lebih dominan seperti mual, muntah, diare, sulit BAB, dan lain-lain. Untuk itu, di era endemi seperti ini tiap individu harus menanamkan dua prinsip yaitu empati dan proteksi.
“Empati yang dimaksudkan apabila sedang sakit agar menggunakan masker agar tidak menularkan kepada orang lain. Sedangkan proteksi adalah jika seseorang tidak mau sakit, maka lakukan prokes. Sama halnya dengan jika tidak mau meninggal, maka lengkapi vaksinasi,” ucap Ngabila.
Di sisi lain, pemerintah terus mengimbau untuk mencegah sakit dengan cara perketat 3M dan menyediakan vaksin gratis kepada masyarakat untuk mencegah keparahan dan kematian.
Tidak lupa melakukan deteksi dini dan kontrol komorbid penyakit tidak menular, agar kedepannya upaya tetap dioptimalkan dengan cara melakukan pola hidup sehat CERDIK dan CERIA.
Cerdik merupakan Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin beraktivitas, Diet seimbang, Istirahat cukup dan Kelola stress.
Sedangkan CERIA yaitu Cerdas intelektual emosional dan spiritual, Empati dalam berkomunikasi efektif, Rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan, Interaksi yang bermanfaat bagi kehidupan, dan Asah, Asih, dan Asuh tumbuh kembang dalam keluarga dan masyarakat.
(Leonardus Selwyn)