TEROWONGAN Ijo di Desa Bumiagung, Kecamatan Rowokele, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah masih aktif dilalui kereta api. Terletak di antara Stasiun Ijo dan Stasiun Gombong kilometer 425+120, Terowongan Ijo merupakan terowongan aktif terpanjang kelima di Jawa. Berapa panjangnya?
Mengutip dari heritage.kai.id, Selasa (21/11/2023), panjang Terowongan Ijo kini mencapai 580 meter.
Terowongan Ijo dibangun oleh perusahaan kereta api Hindia Belanda Staatssporwegen (SS) pada 1885-1885. Terowongan tersebut merupakan bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Yogyakarta-Cilacap dengan total jarak 184,8 Km.
BACA JUGA:
Adapun teknis pembangunan terowongan ini dilakukan dengan cara menggali tanah secara bersamaan pada setiap sisi barat dan timur mulut terowongan. Cara serupa juga dilakukan dalam pembangunan Terowongan Lampegan pada lintas Bogor-Cianjur.
Pada 20 Juli 1887 Terowongan Ijo dibuka untuk umum bersamaan peresmian jalur kereta api Yogyakarta-Cilacap.
Terowongan Ijo satu-satunya terowongan yang menerapkan teknologi sistem slab track atau bantalan beton kereta di Indonesia, yang terbenam di dalam semen. Terowongan itu juga memiliki lalu lintasnya yang cukup padat.
Pada awal pengoperasiannya, Terowongan Ijo difungsikan sebagai sarana penumpang dan mengangkut komoditas ekspor seperti gula dan kopi dari Yogyakarta serta daerah sekitarnya.
BACA JUGA:
Terowongan Ijo juga berada di bawah Daerah Operasi V Purwokerto, yang dilewati oleh kereta api jarak jauh melalui rute selatan. Terowongan ini juga melayani perjalanan kereta api dari Jakarta ke Yogyakarta, Surabaya, dan sebaliknya.
Saat ini, pemerintah tengah menjalankan proyek pembangunan terowongan baru di sebelah utara Terowongan Ijo. Terowongan ini diperkirakan memiliki panjang sekitar 600 meter dan termasuk dalam Proyek Rel Ganda Lintas Selatan Jawa.
Selain itu, Terowongan Ijo yang baru telah dibangun dengan panjang mencapai 581 meter dan diameter 9 meter, dan mampu melewati dua jalur kereta api secara bersamaan.
Terowongan ini telah beroperasi sejak tanggal 21 April 2020. Dengan demikian, Terowongan Ijo yang lama saat ini sudah tidak digunakan dan dijadikan sebagai warisan budaya.
(Salman Mardira)