TAK ada dasar ilmiah atau logika yang mendukung atau menyimpulkan bahwa menabrak kucing hingga mati akan membawa sial.
Kepercayaan ini biasanya bersifat mitos atau kepercayaan yang sudah tertanam di masyarakat.
Fenomena ini kadung dipercaya banyak orang karena dianggap dapat mengakibatkan terjadinya hal buruk seperti kehilangan orang disayangi dan sebagainya.
Padahal, kecelakaan yang terjadi pada hewan peliharaan atau hewan liar memang bisa menimbulkan rasa sedih atau penyesalan, namun tidak ada bukti ilmiah bahwa hal itu bisa membawa sial.
Sial juga bersifat subjektif dan memiliki makna yang beragam oleh setiap individu atau budaya setempat.
(Foto: Pixabay/super-mapio)
Lantas, apakah benar menabrak seekor kucing bisa ketiban sial? Nah, seperti yang telah dijelaskan di atas, semua itu kembali kepada persepsi masing-masing dan ada yang memercayainya maupun tidak.
Namun, menurut mitos yang beredar di masyarakat, jika mereka secara tidak sengaja menabrak kucing itu sampai mati, maka diyakini akan terjadi hal buruk atau sial.
Oleh karenanya, bagi mereka yang melakukan hal tersebut langsung bertindak dengan menguburkan kucing itu, untuk menghindari kesialan tersebut.
Tak hanya sial, terdapat beberapa dampak buruk yang diyakini dapat terjadi ketika menabrak kucing sampai mati, misalnya sakit yang terjadi secara tiba-tiba, mengalami keguguran, menimbulkan rasa bersalah seperti terbayang-bayang, bahkan ada yang mati dalam kondisi tertabrak juga.
Namun, mitos ini bisa dijadikan sebagai makna tersirat agar selalu berhati-hati dalam berkendara, untuk mencegah terjadinya kecelakaan, termasuk kecelakaan yang melibatkan hewan.
Sementara dalam perspektif agama Islam, dai kondang KH. Yahya Zainul Ma’arif atau yang lebih dikenal dengan Buya Yahya menjelaskan, menabrak kucing hingga mati secara tidak sengaja ialah tidak berdosa.
Hal itu menurutnya Buya Yahya menunjukkan bahwa dalam ajaran agama Islam, tindakan semacam itu tidak dihukum jika memang benar tanpa disengaja.
(Foto: Pixabay/Alexas_Fotos)
Buya Yahya juga menekankan bahwa tidak ada keyakinan aneh-aneh yang seharusnya terkait dengan menabrak kucing. Ia mengimbau perlunya menghindari atau bahkan menjauhi keyakinan yang tidak beralasan atau terkait mitos-mitos tadi.
"Untuk mengubur kucing yang sudah mati, jika ada kekhawatiran bahwa bangkainya bisa mengganggu orang. Ini adalah tindakan yang masuk akal dan etis," kata Buya Yahya mengutip laman albahjah.or.id.
(Rizka Diputra)