Indonesia Diterjang Panas Ekstrem, Pakar Sarankan Rutin Kenakan Masker
PANAS ekstrem yang terjadi beberapa waktu terakhir masih menjadi masalah yang sering dikeluhkan masyarakat. Bahkan para ahli menyebut atas kondisi seperti ini infeksi penyakit saluran pernapasan mengalami peningkatan.
Pakar Penyakit Infeksi dan Tropis Anak, Prof Dr. dr.Hingky Hindra Irawan Satari, Sp.A(K) menjelaskan, kejadian ini tidak hanya disebabkan cuaca panas, tetapi juga menurunnya daya tahan tubuh, dan juga lingkungan.
Cara efektif yang dapat dilakukan ketika cuaca ekstreme seperti ini tentunya dengan membatasi kegiatan di luar, menggunakan air purifier, dan penggunaan masker.
“Penggunaan masker juga bukan hanya untuk pencegahan Covid, masker itu juga bisa menghindari dari beberapa virus yang terjadi saat ini seperti influenza, dan lain-lain itu juga efektif,” kata Prof Hingky, saat ditemui dalam acara Konferensi Pers Hari Cuci Tangan Sedunia 2023, di kawasan Cilandak, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Menurutnya, penggunaan masker di kondisi cuaca panas dapat berfungsi juga seperti sabun. Karena dapat menghindari dari paparan kuman. Sehingga jangan menganggap penggunaan masker hanya saat pandemi Covid-19, karena masker itu juga dapat mencegah dari virus lainnya.
Dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober mendatang, Prof Hingky juga mengajak masyarakat untuk lebih aware terhadap kegiatan cuci tangan menggunakan sabun. Karena kegiatan tersebut dapat memberikan perlindungan seseorang dari kuman, dan menjaga anak supaya tidak mudah jatuh sakit.
“Jadi kalau misalnya cuci tangannya juga asal-asalan ya percuma, terlebih kalau aktivitasnya juga tinggi. Jadi makanya kalau diadakan (acaranya) untuk diingatkan kembali cuci tangannya bagaimana, pakai handrub bagaimana, pakai sabun bagaimana, jadi jangan bosen,” tuturnya.
(Leonardus Selwyn)
