KUDA NIL atau Hippopotamus amphibius merupakan mamalia darat yang besar yang hidup di wilayah perairan Afrika.
Spesies ini memiliki ciri-ciri tubuh yang khas dengan giginya yang tajam dan kuat. Serta merupakan salah satu hewan yang dilindungi akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab dan ilegal.
Mengutip World Animal Protection dan beberapa sumber lain, berikut 10 fakta unik kuda nil yang sangat doyan makan semangka.
1. Termasuk mamalia terbesar di bumi
Kuda nil berada di posisi ke-3 setelah gajah dan badak dengan julukan mamalia terbesar di bumi, yang hidup di wilayah Afrika. Hewan ini memiliki ukuran tubuh yang besar yang mirip dengan babi berbulu yang dapat ditemukan di sungai, rawa-rawa, dan danau.
Mereka juga hidup berkelompok sekitar 20-100 individu dan menetap di wilayah perairan, serta tergolong dalam satwa yang memiliki jiwa sosial bagi sekitarnya.
(Foto: IG/@adrianhirschi_photography)
2. Berasal dari keluarga Hippopotamidae
Spesies badak air dikenal juga dengan sebutan Hippopotamus amphibius, yang memiliki panjang tubuh sekitar 6-16 kaki. Selain itu, terdapat jenis lainnya yaitu Kuda nil kerdil atau Choeropsis liberiensis, yang memiliki ukuran lebih kecil dengan panjang rata-rata 5 kaki.
Mereka juga memiliki tekstur kulit yang tebal dan kasar, serta bentuk gigi yang tajam sehingga mampu untuk menelan dan mengunyah tanaman air dan rumput. Faktanya, kuda nil dijuluki sebagai hewan yang cukup berbahaya bagi manusia.
3. Dapat melihat saat menyelam
Mamalia ini memiliki mata, hidung, dan telinga yang berada di posisi atas kepalanya, karena itu kuda nil dapat menahan napas selama 5 menit, bahkan saat berada di dalam air hewan ini dapat mendengar sekaligus bernapas. Tidak heran jika mereka dijuluki sebagai ‘kuda sungai.’
4. Terancam punah
Menurut daftar merah IUCN, kuda nil masuk dalam golongan yang terancam punah akibat ulah manusia yang melakukan perburuan ilegal untuk diperjualbelikan, ataupun sekadar untuk mengambil kulit, daging, dan gigi untuk kebutuhan bahan baku lainnya.
Foto: IG/@khamoo.andthegang)
Selain itu, terdapat faktor lainnya yang mengancam keselamatan kuda nil salah satunya hilangnya habitat asli mereka karena dilakukannya pembangunan sebuah proyek, lalu terjadinya perubahan iklim, hingga terjadinya konflik manusia di mana spesies dapat merusak pertanian yang merugikan kedua belah pihak.
5. Hewan herbivora
Mamalia darat ini termasuk hewan pemakan tumbuhan yang berasal dari rumput, daun, buah-buahan, dan mereka juga dapat mengkonsumsi tumbuhan semi aquatic.
Biasanya, makanan tersebut dapat ditemukan di wilayah perairan seperti sungai, rawa-rawa, danau, serta mereka akan menggunakan gigi kuatnya tersebut untuk mengunyah tumbuhan di sekitarnya, bahkan kuda nil mampu mengkonsumsi sekitar 80 pon rumput setiap malamnya.
6. Masa kehamilan selama 8 bulan
Kuda nil mengalami masa reproduksi atau kehamilan yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan dan keadaan individu, karena itu spesies ini memiliki proses reproduksi yang cukup kompleks.
Masa kehamilannya akan berlangsung selama 8 bulan atau sekitar 240-250 hari. Faktanya, hewan ini akan melahirkan 1 anak dan setiap tahunnya mereka dapat mereproduksikan kembali, karena tidak berhubungan dengan musim kawin.
Bayi kuda nil disebut anak kuda nil, dan beratnya antara 30-50 kg saat dilahirkan. Karena itu, faktor asupan makanan terhadap anak kuda nil tersebut cukup memengaruhi dalam proses kehamilannya.
7. Hewan nokturnal
Sebagian besar aktivitas spesies ini akan dilakukan pada malam hari seperti mencari makan, di mana mereka akan meninggalkan rumahnya dan kembali saat pagi hari.
Hal ini bertujuan, agar hewan ini dapat menghindari panasnya sinar matahari. Serta, sudah terbiasa dengan kondisi penglihatan yang minim cahaya, meskipun mereka memiliki pupil yang lebar untuk mendapatkan cahaya yang lebih banyak.
8. Menghasilkan tabir surya
Karena memiliki kulit yang tebal dan sensitif terhadap matahari, kuda nil terbiasa untuk menghasilkan cairan merah dan berminyak sebagai pelindung dari sinar matahari atau sinar UV.
Karena itu, dengan perlindungan tersebut dapat menjaga keselamatan kuda nil terhadap cuaca panas, untuk keberlangsungan hidup yang cukup lama.
9. Kemampuan mengenali musuh
Kuda nil dapat mengenali teman dan musuhnya dengan mencium aroma kotoran mereka ataupun kotorannya sendiri, di mana mereka akan memanfaatkan wilayah terbuka untuk mengidentifikasinya.
Uniknya, kuda nil dapat mencium kawasan tersebut untuk mengetahui siapa yang pernah ke sana, dan apakah mereka dianggap sebagai teman ataupun musuh.
10. Berperan penting terhadap ekosistem di Afrika
Memiliki bobot tubuh yang besar, kuda nil dapat menciptakan sebuah habitat mikro bagi organisme yang berukuran kecil. Serta, mereka mampu menyediakan habitat bagi populasi ikan.
Faktanya, kuda nil berperan dalam ekosistem air di Afrika yang mencakup kawasan interval mereka. Karena itu, pemerintah dapat melakukan upaya konservasi untuk melindungi spesies serta habitatnya tersebut dari ancaman kepunahan.
(Rizka Diputra)