20 Contoh Pantun Nasihat Penuh Makna
ADA 20 contoh pantun nasihat penuh makna akan diuraikan dalam artikel ini. Mengutip Alisjahbana, pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang dikenal oleh orang dulu dan telah dikenal masyarakat sejak lama. Ciri utama pantun ada pada setiap bait yang terdiri dari empat baris kemudian berisikan sampiran dan pantun.
Lantas, apa yang dimaksud dengan pantun nasihat? Pantun nasihat adalah salah satu jenis pantun yang berisikan anjuran atau nasihat. Ciri pantun nasihat yakni terdiri dari empat baris, masing-masing baris terdiri atas 8-12 suku kata.
20 Contoh Pantun Nasihat Penuh Makna
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai pantun nasihat, berikut adalah contoh pantun nasihat penuh makna, yang dikutip dari berbagai sumber, Selasa (29/8/2023).
4 Contoh Pantun Nasihat Penuh Makna tentang Pendidikan
1. Pagi-pagi bagusnya minum susu
Supaya kesehatan selalu terjaga
Jangan pernah bosan untuk terus membaca buku
Karena buku jendela dunia
(Makna: Sering-seringlah membaca buku agar wawasan semakin bertambah)
2. Pergi ke pasar naik motor
Pulangnya beli batagor
Kalau kamu ingin bertambah pintar
Jangan pernah malas untuk belajar
(Makna: Dengan rajin belajar, kita akan menjadi orang yang pintar)
3. Makan rendang pakai nasi
Nasinya nasi hangat
Untuk meraih mimpi
Harus belajar dengan semangat
(Makna: Suatu mimpi akan bisa tercapai kalau kita belajar dengan penuh rasa semangat)
4. Pergi ke sekolah diantar bunda
Pulangnya jalan kaki sendiri
Rajin-rajinlah membaca
Agar cita-cita bisa tercapai
(Makna: Membaca merupakan salah satu kegiatan agar cita-cita bisa tercapai)
2 Contoh Pantun Nasihat Penuh Makna tentang Anak
1. Pak Budi pergi tinggal di Bali
Setiap pagi rajin olahraga
Kamu harus jadi anak berbakti
Sehingga orang tua makin cinta
(Makna: Seorang anak yang berbakti kepada orang tua akan mendapatkan kasih sayang yang lebih)
2. Jalan-jalan ke pasar di pagi hari
Pulangnya beli bolu meranti
Saat mandi jangan lupa menggosok gigi
Agar gigi tidak bolong lagi
(Makna: Dengan menggosok gigi, maka gigi bolong dapat dicegah)
(Kemas Irawan Nurrachman)
