Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Beda Ciri-Ciri Obesitas Laki-Laki dan Perempuan, Apa Saja?

Annastasya Rizqa , Jurnalis-Senin, 10 Juli 2023 |17:48 WIB
Beda Ciri-Ciri Obesitas Laki-Laki dan Perempuan, Apa Saja?
Obesitas (Foto: istock)
A
A
A


OBESITAS kini jadi salah satu momok menakutkan bagi banyak orang. Bagaimana tidak, penyakit kegemukan ini bisa menjadi sumber penyakit dan menyebabkan komplikasi.

Beberapa kasus kematian di Indonesia akibat obesitas pun kerap terjadi di Indonesia. Salah satunya yang sempat viral ialah kematian pria berbobot 300 Kg akibat syok setik karena obesitas.

 obesitas

Sementara itu, banyak publik yang belum mengetahui bahwa kondisi obesitas antara laki-laki dan perempuan berbeda. Hal itu diungkap oleh dr. Em Yunir, Sp.PD, KEMD, selaku Pengurus Perhimpunan Penyakit Dalam (PAPDI) menjabarkan sejumlah perbedaan antara obesitas laki-laki dan perempuan.

“Ada perbedaan antara (ciri-ciri obesitas) laki-laki dan perempuan. Kalau laki-laki biasanya penumpukan lemak banyak di rongga perut. Kalau perempuan banyak di panggul,” ungkap dr. Em Yuri dalam acara virtual Serba Serbi Obesitas.

dr. Em Yuri menjelaskan penumpukan lemak di bagian perut seperti yang dialami wanita jauh lebih berisiko. Pasalnya, hal itu bisa menyebabkan risiko terjadinya komplikasi berbagai penyakit seperti, hipertensi, jantung dan stroke.

“Jumlah lemak di rongga perut itu akan menyebabkan suatu risiki lain, menghasilkan hormon-hormon yang dapat menyebabkan munculnya perjalanan ke arah komplikasi, seperti stroke, hipertensi hingga jantung,” paparnya.

 BACA JUGA:

Selain itu, tanda obesitas sendiri juga bisa dilihat dari lingkar pinggang seseorang. dr. Em Yuri menjelaskan, lingkar pinggang laki-laki yang menderita obesitas bisa lebih dari 90 cm. Sedangkan wanita obesitas lingkar pinggangnya bisa mencapai lebih dari 80 cm.

 BACA JUGA:

“Bisa dikatakan obesitas juga dilihat dari lingkar pinggang. Kalau laki-laki bisa dikatakan obesitas dengan lingkar pinggang mencapai 90 cm ke atas. Dan perempuan batasannya 40 cm bila memasuki lebih dr 80 itu sudah obesitas,” jelasnya.

dr. Em Yuri menjabarkan terjadinya obesitas itu dikarenakan ada pemasukan asupan dan aktivitas yang tidak seimbang. Sehingga, kondisi obesitas itu bisa mengancam seseorang dengan pola hidup yang tak seimbang.

“Kalau makannya banyak, aktivitas juga harus banyak. Kalau itu seimbang, tidak akan terjadi obesitas,” paparnya.

(Dyah Ratna Meta Novia)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement