Sensasi Cicipi Hot Pot Daging Domba ala Mongolia, Juicy dan Tak Bau Prengus!
MONGOLIA salah satu negara yang memiliki warisan sejarah dan budaya yang begitu beragam. Tak hanya itu, Mongolia juga memiliki variasi kuliner khas yang ada sejak zaman dahulu.
Salah satunya adalah kuliner hot pot yang menjadi makanan sehari-hari orang Mongolia. Sauce Chef Little Sheep Hot Pot, Agung mengatakan hot pot merupakan makanan asli Mongolia yang sudah ada sejak zaman perang.
"Pancinya dari tutup kelapa perang dan dijadikan buat makanan untuk persediaan satu minggu, jadi buat nyetok. Asal muasal sejarahnya dari situ," ujar Chef Agung saat ditemui di acara pembukaan Little Sheep Hot Pot Cilandak Town Square baru-baru ini.
Kini makanan hot pot khas Mongolia ini bisa dinikmati di Jakarta. Menariknya kalau biasanya hot pot menggunakan daging sapi, tapi ini menggunakan daging domba yang diiris tipis.
"Kita pakai domba muda, impor dari Australia dengan pilihan terbaik. Ada sedikit juicy dan tidak bau," tambah Chef Agung.
Tim MNC Portal berkesempatan untuk mencicipi hot pot khas Mongolia ini. Konsep cabang kedua ini dibuat lebih kekinian dengan sentuhan ornamen ala industrial.
Anda akan diberikan menu pilihan, dan tentunya yang paling khasnya adalah daging domba. Selain itu terdapat side dish lainnya seperti aneka mie, pangsit, sayuran, jamur, tahu, hingga jagung.
Seperti diketahui, daging domba pastinya memiliki aroma yang lebih kuat dibanding sapi. Chef Agung memiliki tips untuk makan daging domba agar tidak bau prengus.
"Jadi cukup dicelup ke dalam kuah 10 detik saja kemudian dimakan. Jangan terlalu lama biar baunya nggak menyebar di kuah," jelasnya.
Menariknya lagi terdapat tiga jenis kuah, yaitu cooling broth, original dan spicy broth. Untuk cooling broth terbuat dari 18 bahan rempah-rempah, tentunya baik untuk kesehatan tubuh Anda. Rasanya sangat otentik, serta unik.
"Jadi ada tiga jenis kuah kaldu, ada original soup, mala soup, dan laksa soup hot pot. Selain bervariasi, khasiatnya juga banyak, seperti menambah nafsu makan dan ketahanan tubuh," tambahnya.
Chef Agung juga membagikan tips agar tidak mudah kenyang ketika makan di restoran berkonsep AYCE. "Makannya sedikit demi sedikit saja. Satu per satu, jangan langsung cepat-cepat ingin dihabiskan semuanya," tuturnya.
Direksi Kemala Group, Irjen Jayadi mengatakan dia mengatakan restoran AYCE memang sudah sangat banyak, namun yang khas Mongolia belum ada. Oleh sebab itu pihaknya menghadirkan pengalaman berbeda dengan memperkenalkan masakan dari Mongolia.
"Dengan tambahan hiburan di dalam restoran seperti ruang karaoke, live band dan DJ. Selain menyajikan makanan yang lezat, kami juga menyediakan tempat yang tepat untuk bertemu dengan orang-orang dan menjalin pertemanan," ungkapnya.
“Yang membedakan kami dari yang lain adalah menu kami berasal dari wilayah Mongolia Dalam," tutup Jayadi.
(Helmi Ade Saputra)
