Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Wow! Indonesia Ternyata Sudah Banyak Ekspor Alat Kesehatan Buatan RI ke Luar Negeri Lho

Syifa Fauziah , Jurnalis-Minggu, 07 Mei 2023 |05:00 WIB
Wow! Indonesia Ternyata Sudah Banyak Ekspor Alat Kesehatan Buatan RI ke Luar Negeri Lho
Indonesia banyak ekspor alat kesehatan. (foto: Unsplash)
A
A
A

TAK banyak yang tahu kalau beberapa alat kesehatan (alkes) produksi Indonesia sudah diekspor ke luar negeri. Ini membuktikan bahwa kualitas beberapa alkes buatan Indonesia sudah diakui dunia.

Salah satu negara yang sudah membeli alkes buatan Indonesia adalah Jerman. Menurut Kartono Dwidjosewojo, Ketua GAKESLAB Indonesia Provinsi DKI Jakarta, kerjasama ini tercipta salah satunya berkat kunjungan Presiden Joko Widodo dengan GAKESLAB ke Hannover, Jerman, beberapa minggu lalu.

 BACA JUGA:

"Tiga minggu lalu, Presiden Jokowi ke Hannover, Jerman, pun dari GAKESLAB. Dari sana, kami sudah mulai mengekspor alkes produksi RI dengan mitra kerja di Jerman," kata Kartono saat ditemui MNC Portal di Kantor Sekretariat GAKESLAB Indonesia Provinsi DKI Jakarta, di kawasan Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

 Ekspor Alkes

Dari kerjasama itu juga membuktikan bahwa kiprah Indonesia di luar negeri bukan sekadar distributor, tapi sudah menjadi produsen. "Ini menandakan alkes buatan Indonesia gak cuma dipakai di dalam negeri, tapi sudah diekspor ke luar negeri," sambungnya.

Menurut Kartono sudah banyak sekali, tapi yang sederhana tapi sangat diperlukan di rumah sakit adalah stetoskop hingga tempat tidur rumah sakit. Dua alkes itu sudah cukup mendominasi alkes RI yang diekspor ke luar negeri.

"Tahu gak, Indonesia sudah mengekspor stetoskop sampai tempat tidur. Barang-barang seperti ini sangat dibutuhkan di rumah sakit," jelasnya.

Meski Kartono tak bisa pungkiri bahwa alkes dengan tingkat advance belum bisa dibuat di Indonesia, karena hambatan bahan baku, salah satunya adalah stainless steel.

Kartono menjelaskan, stainless steel kebanyakan masih impor, karena bahan baku itu di Indonesia belum ada yang produksi.

"Tapi, Morowali akan memproduksi itu dan kalau sudah jalan, kami bisa memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang lebih tinggi untuk produksi dalam negeri," ungkap Kartono.

Sementara itu, bahan baku besi yang diproduksi di Krakatau Steel sudah menjadi bahan baku pembuatan alkes di Indonesia. Gegara itu, TKDN untuk tempat tidur buatan Indonesia sudah di level 80 persen.

"Bahkan, kami bisa ekspor itu ke luar negeri," sambungnya. Karena itu, ketersediaan bahan baku pembuatan alkes di Indonesia amat penting.

"Karenanya, kami juga butuh didukung oleh pemerintah agar kami tidak hanya mengembangkan alkes di dalam negeri, tapi pihak asing mau berinvestasi di Indonesia," tambah Kartono.

Lebih lanjut, Wakil Ketua GAKESLAB Indonesia Ary Gunawan Murtomo mengatakan bahwa tantangan lainnya adalah dari sumber daya manusianya. Mereka yang terbiasa dagang, lebih sering main diimpor bukan memproduksi barang sendiri. Ini perlu diubah konsepnya. web

"Hambatan lain adalah dari segi orangnya, mengubah dari pedagang ke industri itu perlu proses, karena konsepnya kalau pedagang tinggal impor tapi sekarang harus produksi," jelas Ary.

"Oleh sebab itu, diperlukan peran pemerintah untuk membimbing. Yang namanya bikin pabrik bagus itu perlu sumbangsih saran pemerintah. Itu penting," tambahnya.

(Vivin Lizetha)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement