ANGKA pengangguran di Indonesia memang masih cukup tinggi data Badan Pusat statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,4 juta orang pada Agustus 2022 atau sekira 5,86% dari total angkatan kerja nasional.
Pengangguran paling banyak berasal dari kelompok usia 20-24 tahun, yakni 2,54 juta orang. Angka ini setara 30,12% dari total pengangguran nasional. Pengangguran terbanyak di Indonesia pun berasal dari lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) DPR RI Dapil Banten 3 Partai Perindo, Dr. Novianty Elizabeth, SH., M.Pd mengatakan, pada dasarnya lulusan-lulusan SMK ini sudah dipersiapkan menjadi tenaga yang terampil dan siap bekerja.
"Salah satu penyumbang pengangguran tertinggi adalah dari SMK. Padahal SMK adalah sekolah vokasi yang dipersiapkan mendidik anak-anaknya untuk menjadi tenaga kerja terampil menengah," katanya di podcast Aksi Nyata bersama Partai Perindo bertajuk "Lulusan SMK Sumbang Angka Pengangguran Tertinggi", Rabu (12/04/2023)
Lebih lanjut, menurut badan pusat data statistik, 11,3 persen lulusan SMK menjadi pengangguran. Maka hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dibenahi, sehingga nantinya siswa dan siswi lulusan tersebut mengurangi angka pengangguran di Indonesia.
Beberapa yang harus dibenahi di antaranya adalah kurikulum, karena SMK harus lebih banyak praktek dari pada teori. Sehingga saat terjun ke lapangan mereka akan lebih siap dan juga terampil di bidangnya.
"Kalau tata boga lebih banyak nulis daripada praktek, itu namanya siswa filsafat," ujarnya.
Oleh karena itu ia berharap, bahwa kedepannya siswa dan siswi SMK bisa dipersiapkan lebih matang lagi. Agar tidak ada lagi penambahan pengangguran di Indonesia dan masyarakat bisa lebih sejahtera
(Martin Bagya Kertiyasa)