KEPALA Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Raharjo berujar bahwa tren kunjungan ke destinasi wisata kuliner di provinsi ini tidak terpengaruh oleh aturan larangan bagi pejabat atau aparatur sipil negara (ASN) melakukan buka puasa bersama alias bukber.
"Tidak ada pengaruh ya untuk larangan pejabat buka bersama. Saya kira masyarakat luas kan masih bebas ya untuk melakukan buka bersama," kata Singgih mengutip ANTARA.
Larangan buka puasa bersama bagi ASN, menurut dia, juga tidak menghalangi instansi kementerian menggelar kegiatan meeting, incentive, conference and exhibition (MICE) di DIY.
"MICE mulai minggu ini sudah ada dari Kemenparekraf, sudah konfirmasi dan pada Rabu besok saya akan membuka salah satu pelatihan kurasi untuk ekonomi kreatif kulinernya," imbuh Singgih.
Sebaliknya, menurut Singgih, sektor kuliner baik di restoran, hotel, maupun warung makan di DIY justru tengah bergeliat didukung budaya buka puasa bersama masyarakat.
"Untuk kulinernya naik karena budaya buka bersama ini cukup bagus untuk menggeliatkan sektor di kuliner baik itu di hotel, restoran, maupun di warung makan yang mempunyai view yang sangat indah. Ini kecenderungannya meningkat," kata dia.
Kendati demikian, seperti tahun-tahun sebelumnya, Singgih mengakui industri pariwisata di DIY secara umum mengalami tren penurunan dari sisi jumlah kunjungan dibandingkan hari biasa sebelum Ramadhan.
"Memang ada penurunan ya, kami melihat dari sisi jumlah kunjungan di beberapa destinasi," kata dia.
Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, Deddy Pranowo Eryono menilai aturan larangan buka puasa bersama bagi ASN cukup mendadak dan memberatkan pelaku usaha sektor perhotelan dan restoran di DIY.
"PPKM telah dicabut, penyelenggaraan event besar juga sudah digelar untuk membangkitkan ekonomi tapi tiba-tiba muncul larangan ASN buka bersama," kata dia.
Sejak awal Ramadhan tahun ini, kata dia, untuk reservasi acara buka bersama di hotel baru mencapai 20 sampai 30 persen.
"Dampaknya meluas ke pelaku UMKM karena kami mengambil bahan baku dari mereka juga, lebih-lebih saat ini tingkat hunian (hotel) turun di saat puasa," kata dia.
(Rizka Diputra)