Ternyata Ini Alasan Kenapa Kebanyakan Penjual Nasi Goreng Laki-Laki
APAKAH dari Anda termasuk pencinta nasi goreng? Nasi goreng merupakan pilihan yang tepat saat kita tengah kelaparan di malam hari. Nasi goreng menjadi menu utama yang dipilih saat di rumah tidak ada stok makanan.
Apalagi saat lapar di tengah malam melanda dan mager menjadi problema, nasi goreng abang gerobak adalah jawabannya.
Namun, tahukah Anda kenapa kebanyakan penjual nasi goreng gerobak adalah abang-abang alias laki-laki?
(Foto: Flickr/jokotarub)
Melansir Quora, selain mencari nafkah adalah kewajiban seorang suami (laki-laki), salah satu alasan mengapa tukang nasi goreng gerobak biasanya adalah laki-laki karena dibutuhkan tenaga besar untuk mendorong gerobak.
Nasi goreng gerobak biasanya tidak menetap di satu tempat, tapi berkeliling dari satu tempat ke tempat lain guna menjemput pembeli.
Bukan berarti perempuan tidak kuat dan tidak sanggup melakukan itu, hanya saja mendorong gerobak dari rumah ke tempat tujuan dan pulang kembali tentu hal ini cukup berat jika dilakukan oleh perempuan.
Selain itu, ketika pesanan banyak, dia harus memiliki stamina lebih, dan siap menggoreng dalam jumlah yang banyak sekaligus yang mana membutuhkan tenaga lebih besar.
Selain itu, kebanyakan penjual nasi goreng berkeliling di malam hari. Bagi perempuan, hal ini tentu dikhawatirkan akan berisiko.
Mengingat tindak kriminalitas banyak terjadi, terlebih pada malam hari seperti pelecehan seksual, perampokan, dan sebagainya. Tentu hal ini tidak aman bagi perempuan yang dominan memiliki sisi lemah lembut.
(Rizka Diputra)
