SIAPA sangka tato bisa menjadi awal petaka yang mengancam nyawa. Inilah yang dialami oleh wanita bernama Shyann Johanesson.
Nasib malang ibu dari empat orang anak tersebut, bermula ketika Shyann ingin membuat tato di paha kanannya dengan desain yang menampilkan mata, jam, kompas, dan mawar pada April 2021. Bertekad menato paha kanannya, Shayann pun memutuskan untuk membuat tato di seniman tato yang sebelumnya sudah pernah memasangkan tato lain untuknya.
Awalnya tato Shyann tampak luar biasa, namun setelah beberapa lama Shyann lalu mengalami infeksi di bagian paha kanannya tersebut. Ibu berusia 26 tahun itu beberapa jam kemudian, merasa kesakitan dan harus susah payah untuk berjalan.
"Ketika tato pertama kali selesai, itu terlihat sangat indah, itu adalah salah satu tato terbaik saya, saya sangat senang dengan itu,” ujar Shyann.
Rasa senang Shyanne hanya sementara, hanya dalam waktu 12 jam berikutnya tiba-tiba ia merasakan rasa sakit yang begitu hebat bahkan sampai tidak bisa berjalan. Shyanne menyebut kakinya seperti meleleh dan berbau seperti daging yang membusuk.
Tidak tahan akan rasa sakitnya, Shyann pergi ke dokter lalu diberi resep antibiotik dan penghilang rasa sakit untuk luka yang mengalir. Namun kesehatannya tak kunjung membaik, kemudian dia pergi ke Rumah Sakit Universitas St James, di Leeds, Inggris.
Setelah diperiksa, dokter menginformasikan bahwa Shyann telah menderita sepsis. Kondisi yang terjadi ketika sistem kekebalan tubuh telah bereaksi berlebihan terhadap infeksi dan mulai merusak jaringan dan organ dalam tubuh, seperti dikutip The Sun, Senin (10/10/2022).
Sebelumnya Shyann menduga bahwa infeksi yang dialaminya diakibatkan karena sang ahli tato tersebut menggunakan krim mati rasa. Tetapi dokter menyebutkan bahwa tinta tato tersebut telah didorong terlalu dalam ke kulitnya, sehingga menyebabkan infeksi.
(Foto: Kennedy News)
Disebutkan lebih lanjut, infeksi yang parah itu terjadi di area kulit yang bertinta lebih gelap dan kemudian berkembang menjadi sepsis dan membuatnya berisiko harus dilakukan cangkok kulit.
“Empat jam dibaringkan di tempat tidur dalam penderitaan, ini pengalaman terburuk dalam hidup saya. Kaki saya bahkan berbau seperti daging yang membusuk, sampai di titik sangat buruk sehingga saya merasa seperti akan mati," kata Shyann.
Setelahnya, Shyann diberi antibiotik IV untuk melawan infeksi dan mulai merasa lebih baik selama 48 jam berikutnya. Paskadua bulan pemeriksaan, untungnya kaki Shyann menunjukkan tanda-tanda kesembuhan dan sudah bisa dipulangkan dari rumah sakit.
Akhirnya, setelah masa pemulihan tiga bulan yang melelahkan, luka yang dialami Shyann telah sembuh.
Ironisnya, di balik luka infeksi yang dialami Shyann, terungkap bahwa ahli tato yang menggambar tato di paha wanita tersebut ternyata tidak terdaftar sebagai ahli tato dan bahkan tidak memiliki asuransi. Dengan kata lain, Shyann tertipu oleh tukang tato gadungan.
BACA JUGA:Hasil Bukti Visum Lesti Kejora Diungkap Polisi, Banyak Luka Lebam di Lengan hingga Leher
BACA JUGA:Lesti Kejora Bawa Bukti Dugaan KDRT, Apa Itu Pemeriksaan Visum?
(Rizky Pradita Ananda)