CDC atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS telah mengubah panduan terkait Covid-19.
Perubahan ini, diketahui karena kasus Covid di AS yang terjadi saat ini rata-rata kasus hariannya sudah menurun 14 persen dalam dua minggu terakhir.
Salah satu ahli Epidemiologi CDC, Greta Massetti, menegaskan meski pedomannya telah diubah, namun status pandemi sejatinya masih berlaku.
“Panduan ini mengakui bahwa pandemi belum berakhir, tetapi membantu kita bergerak ke titik di mana infeksi Covid-19 tidak lagi mengganggu kehidupan kita sehari-hari," ujar Greta Massetti.
Sebagai informasi, pembaharuan yang dilakukan oleh CDC ini merupakan perubahan besar pertama pada pedoman Covid CDC sejak Februari lalu. Melansir NBCNews, Kamis (18/8/2022), berikut ulasan pedoman rekomendasi terbaru CDC terkait Covid-19.
1. Penggunaan masker: Sejak Februari, CDC telah mendasarkan pedoman penggunaan masker pada tiga metrik yaitu kasus Covid baru, kapasitas rumah sakit, dan penerimaan rumah sakit. Saat ini, masyarakat dihimbau untuk memeriksa tingkat risiko wilayah dengan menggunakan alat online yang telah tersedia untuk menentukan apakah masker diperlukan. Orang dengan daya tahan imun lemah dan orang-orang yang tinggal di wilayah dengan tingkat risiko sedang wajib memakai masker.
2. Testing: Masyarakat diimbau untuk melakukan tes swab sesegera mungkin jika mengalami gejala atau selama lima hari penuh setelah terpapar atau kontak erat dengan pasien positif Covid - 19. Lakukan tes juga berada di lingkungan berisiko tinggi atau pernah melakukan kontak langsung dengan seseorang yang memiliki risiko tinggi terkena Covid – 19.
BACA JUGA:Bukan Hanya Covid, Simak 7 Wabah Penyakit yang Pernah Menyerang Indonesia!
BACA JUGA:CDC Ubah Panduan Isolasi Covid-19, Kemenkes Tegaskan Isoman Masih Diperlukan Saat Positif Terinfeksi
3. Paska terpapar: Jika telah terpapar dengan seseorang yang positif Covid – 19, wajib menggunakan masker dan hindari bepergian selama 10 hari meskipun sudah divaksin. Jika gejala muncul, lakukan tes swab secepat mungkin, dan jika tak mengalami gejala, lakukan tes lagi sekitar lima hari paska terpapar.
4. Bergejala: Jika mengalami gejala - gejala Covid - 19 sebaiknya melakukan isolasi mandiri sampai melakukan tes. Apabila hasil tesnya negatif, tidak perlu melakukan isolasi lagi. Akan tetapi, perlu diingat tetap merujuk pada rekomendasi FDA untuk melakukan tes kedua 48 jam setelah tes pertama.
5. Positif terinfeksi: Langsung isolasi mandiri setidaknya selama lima hari setelah dinyatakan positif. Gunakan masker berkualitas tinggi hingga hari ke 10 dan juga hindari berada di sekitar orang yang berisiko tinggi terkena Covid-19 parah setidaknya sampai hari ke-11.
6. Isolasi mandiri: Jika tinggal bersama orang lain, usahakan untuk tinggal di kamar tidur dan kamar mandi yang terpisah dengan penghuni lain. Selalu pakai masker, sering cuci tangan, dan hindari berbagi barang seperti peralatan makan atau peralatan mandi. Buka jendela dan nyalakan kipas untuk meningkatkan aliran udara di kamar. Jika masih mengalami gejala yang parah, misalnya kesulitan bernapas, nyeri atau tekanan terus-menerus di dada, kulit pucat berwarna abu-abu atau biru di sekitar bibir atau dasar kuku. Segera pergi ke rumah sakit.
7. Akhir isolasi: Anda dapat mengakhiri isolasi lima hari penuh, setelah tes positif pertama dan jika sudah tidak memiliki gejala, gejala membaik atau bebas demam selama 24 jam tanpa minum obat. Isolasi juga bisa diakhiri setelah lima hari, jika sudah melakukan tes cepat pada hari kelima dan hasilnya negatif. Namun, jika masih demam atau ada gejala yang belum membaik setelah lima hari, diimbau tetap mengisolasi diri sampai kondisi membaik. Jika hasil tes positif setelah hari ke 10, jangan stop isolasi sampai Anda melakukan dua tes swab dengan hasil negatif berurutan yang dilakukan dengan jarak setidaknya 48 jam. CDC menyebutkan, pasien positif wajib melakukan isolasi sampai hari ke 10, jika memiliki sistem kekebalan yang lemah, dirawat di rumah sakit atau memiliki gejala penyakit sedang seperti sesak napas. Orang dengan penyakit parah, disarankan harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengakhiri isolasi dan jika gejala memburuk setelah mengakhiri isolasi, Anda harus melakukan isolasi kembali.
(Rizky Pradita Ananda)