ADA 8 fakta unik seputar tanjakan dan tikungan Sitinjau Lauik yang belum banyak orang tahu. Sitinjau Lauik merupakan tanjakan ekstrem dengan pemandangan indah di Jalan Raya Padang-Jambi, Lubuk Kilangan, Kota Padang, Sumatera Barat.
Meski termasuk jalur nasional dan memiliki badan jalan yang lebar, tak semua kendaraan dapat dengan mudah mengambil dan memilih jalur ini. Sebab, untuk kendaraan berat diharuskan mengambil sisi terluar yang landai agar mendapatkan momentum untuk menanjak.
Melintasi Sitinjau Lauik sangat menantang dan menguji adrenalin karena jalurnya curam. Tapi, pemandangan sekitarnya sangat indah dengan panorama laut sepanjang pantai barat dan keindahan Kota Padang dari atas ketinggian.
Jalur ini juga memiliki beberapa fakta yang tak banyak orang tahu. Lantas, apa saja fakta unik seputar tanjakan dan tikungan Sitinjau Lauik yang belum banyak orang tahu? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut ini.
8 Fakta Unik Seputar Tanjakan dan Tikungan Sitinjau Lauik yang Belum Banyak Orang Tahu
1. Rute nasional
Meski memiliki jalur yang ekstrem, jalur ini tidak pernah sepi pengendara yang lewat selama 24 jam. Sebab, Sitinjau Lauik merupakan satu-satunya penghubung nasional yang ada di daerah Sumatera. Oleh sebab itu tak ada pilihan lain selain melewati rute ini.
2. Memiliki tanjakan tinggi
Pengendara yang melewati jalur ini hendaknya telah berpengalaman. Pasalnya, saat kondisi tidak bersahabat ditambah dengan tikungan tajam dan turunan curam tentu menjadi satu perpaduan keseraman yang mengerikan. Apalagi banyak cerita tentang adanya korban jiwa setiap tahun, membuat setiap orang yang melintas merasa was-was.
3. Rawan longsor
Secara geografis, jalur ini termasuk area yang tinggi tanpa pembatas. Dengan beban muatan yang selalu melebih kapasitas yang melaju di atas permukaannya, mengakibatkan rawan terjadi longsor. Kondisi ini akan lebih parah saat air sungai yang mengalir di sekitarnya meluap ke bagian badan jalan, keadaan bahkan akan menjadi lebih parah dari semula.
4. Terkenal curam
Selain terkenal tanjakan yang tinggi, jalur ini juga terkenal dengan turunan yang curam dan banyak memakan korban jiwa. Lokasinya yang berada di ketinggian dan pegunungan, tentu membuat jalurnya berkelok-kelok. Banyak juga tanjakan dan tembok jurang yang sangat curam dilalui yang tak sedikit membuat truk dengan muatan berat kesusahan untuk melewatinya.