BUTON Selatan merupakan wilayah kepulauan di Provinsi Sulawesi Tenggara yang menyimpan banyak destinasi wisata alam menarik untuk dikunjungi. Dalam pengembangan pariwisata, Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani mengatakan, bahwa pihaknya akan terus berupaya membangkitkan daerahnya.
La Ode menjelaskan, pihaknya juga berkolaborasi dengan Kemenparekraf dan Kemendikbud untuk membimbing masyarakat, serta mengelola anggaran pariwisata untuk Kabupaten Buton Selatan agar lebih berkembang, maju hingga dikenal luar negeri.
“Untuk mengembangkan di Kabupaten Buton Selatan harus digenjot pariwisatanya,” ujarnya kepada MNC Portal usai Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan dan Penguatan Kapasitas Pemerintah Desa, Imam Masjid Dan Lembaga Adat se-Kabupaten Buton Selatan di Jakarta.
Punya 17 desa wisata
Kabupaten Buton Selatan sendiri memiliki 17 desa kelurahan yang memiliki potensi wisata alam, wisata buatan hingga wisata religi yang bisa dikunjungi oleh para pelancong, baik dari domestik maupun wisatawan mancanegara (wisman).
(Foto: Instagram/@disparekraf_busel)
Kemudian soal anggaran pun tidak pernah ada masalah. Menurutnya, semua anggaran tersalurkan sesuai prosedur. Sehingga pembangunan pariwisata di Kabupaten Buton Selatan bisa terlaksana lebih baik.
“Alhamdulillah enggak ada kendala. Memperkuat agar penggunaan anggaran desa itu mereka bisa tahu prosedur-prosedurnya,” terangnya.
Masjid kuno 3 abad
La Ode bilang, bahwa budaya dan agama di Kabupaten Buton tidak bisa dipisahkan. Hal ini karena sudah sejak dulu, budaya dan agama hidup berdampingan sehingga menjadi kekuatan serta kelebihan tersendiri untuk masyarakatnya.
(Foto: MNC Portal)
Ia memberikan contoh, misalnya di Kabupaten Buton terdapat masjid yang usianya mencapai lebih 3 abad yang bisa menjadi destinasi wisata religi, yakni bernama Al-Muqarrabin Syafyi Shaful Mu'min atau lebih dikenal dengan Masjid Agung Wolio berdiri kokoh di Kota Baubau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Dibangun pada 1712 oleh Sultan Sakiuddin Durul Alam Kesultanan Buton.
“Di sana semua lengkaplah. Ada Masjid tua yang usianya sudah ratusan tahun. Itulah di Kabupaten Buton Selatan,” kata La Ode.
Tebing tengkorak
Selain wisata religi, hal menarik lainnya adalah adanya Danau Teilalo yang bisa wisatawan kunjungi sebagai daya tarik wisata alam di Kabupaten Buton Selatan. Danau satu ini tak kalah menarik dari yang lainnya, di mana para pelancong dapat menikmati nuansa Buton yang memesona.
“Mereka biasa diving, wisata religi. Banyaklah turis-turis wisata-wisata di sana mereka sudah kunjungi. Di sana juga ada salah satu tebing, ketinggian 20-30 meter. Di situ ada tulang manusia banyak. Dari zaman dulu sudah begitu, tulang manusia masih utuh. Kerangkanya aja masih di situ, bukan cuma satu, tapi banyak. Jadi bisa jadikan tempat wisata,” tuturnya.
La Ode menyebutkan, bahwa saat ini jumlah turis lokal dan asing yang datang berwisata ke Kabupaten Buton Selatan sebanyak 2.500 orang per harinya. Salah satu turis asing yang cukup banyak datang berasal dari Eropa.
Ia pun berharap destinasi wisata di Kabupaten Buton Selatan menjadi semakin maju. Serta juga diharapkan jumlah kunjungan wisatawan bisa lebih meningkat, karena Buton Selatan menyimpan keindahan yang masih jarang diketahui oleh dunia.
(Rizka Diputra)