JAKARTA - Umat Hindu di Bali memiliki tradisi Bayuh Oton, yang biasanya dilakukan saat hari kelahiran.
Bayuh oton atau Otonan ini dilakukan sebagai hari kelahiran berdasarkan satu tahun kalender Bali yakni enam bulan. Misalnya ketika seseorang lahir pada hari Minggu Pon, maka setiap hari tersebut tersebut otonan akan dilakukan.
Bayuh merupakan kata sejenis dengan dayuh yang memiliki sinonim kata ayuh, yang berarti sejuk. Bayuh dimaksudkan menyejukkan diri manusia dari hal yang bersifat keras atau panas kelahirannya. Menyejukkan di sini berarti menetralisirnya.
Baca Juga:
Ingin Lihat Negeri di Atas Awan? Yuk Kunjungi Kebun Buah Mangunan
3 Lokasi Diving Terbaik di Laut Merah, Bisa Lihat Bangkai Kapal Kuno
Umat Hindu menyakini karakter anak bisa dibawa sejak lahir, apabila anak tersebut mempunyai utang atau kepiutangan saat ia lahir maka berdampak pada karakternya ketika sudah dewasa.
Untuk itu, tradisi bayuh oton ini dipercaya untuk menetralisir karakter buruk yang sudah dibawa dari lahir tersebut.
Prosesi ritualnya dilakukan mulai dengan melukat atau pembersihan diri, lalu menghaturkan pyuning kepada leluhur Ida Sanghyang Widhi Wasa sembari ayap bantan Oton. Ditambah juga mengenakan benang putih pada ubun-ubun, telinga, dan tangan kanan.
Setiap melaksanakan bayuh oton, umat Hindu wajib menggunakan guwungan atau sangkar ayam. Hal tersebut memiliki makna agar segala kesialan, dan sakit yang terdapat pada badan manusia bisa dihilangkan.
(Kurniawati Hasjanah)