SEJAK jauh-jauh hari, pemerintah sudah mewanti-wanti agar masyarakat jangan sampai lengah dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sedang kondusif. Terlebih lagi ditambah dengan momen jelang libur panjang akhir tahun, Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Disampaikan oleh Prof. Wiku Adisasmito, Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, selama pandemi Covid-19 berdasarkan analisis data, Indonesia faktanya memang selalu mengalami tren kenaikan kasus di masa libur panjang.
Kenaikan angka kasus Covid-19 harian yang berdampak pada peningkatan angka kasus mingguan, telah terjadi di Indonesia setidaknya sebanyak tiga kali. Berikut paparan penjelasan data dari Prof. Wiku, sebagaimana disampaikan dalam siaran langsung Perkembangan Penanganan Covid-19 di Indonesia, Kamis (11/11/2021).
1. Hari Raya Idul Fitri 2020 : Terjadi penambahan sebanyak 413-559 kasus harian baru atau sekira 68 sampai 93 persen. Kenaikan ini berimbas pada penambahan kasus positif mingguan dengan kisaran 2.889-3.917 kasus.
2. Libur bersama Maulid Nabi dan Natal 2020: Terjadi penambahan 1157 sampai 5477 kasus harian, atau secara persentase 37 hingga 95 persen di periode pasca hari libur kolektif ini. Data mingguan mencatat adanya tambahan kasus baru sebanyak 8096 sampai 38.340 kasus.
3. Lebaran 2021: Periode ini diperparah dengan adanya varian Delta yang lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Prof Wiku menyebutkan, di masa ini terjadi peningkatan 1.972 sampai 46.297 kasus positif harian (53 hingga 1237 persen), dengan kata lain kasus harian telah meningkat lebih dari 12 kali lipat sejak lebaran 2020.
Baca Juga : Usai Libur Panjang Kasus Covid-19 Naik, Mau Mudik? Pikir Ulang Lagi
Tiga momentum penambahan angka kasus positif Covid-19 di atas, diketahui dipicu berbagai faktor. Di antaranya yakni meningkatnya mobilitas selama periode libur tapi tidak dibarengi dengan testing yang cukup. Padahal, testing ini sangat krusial sebagai langkah pencegahan. Demi memastikan pelaku perjalanan sehat, sehingga tak menularkan Covid-19.
Baca Juga : Menkes Sebut 155 Daerah Alami Kenaikan Kasus Covid-19
Faktor berikutnya ialah masyarakat yang tidak disiplin menjalankan protokol kesehatan, baik selama di jalan atau ketika melakukan aktivitas liburan. Terakhir, tradisi masyarakat Indonesia yang suka berkumpul dan makan bersamaan. Tradisi upacara hari peringatan keagamaan, juga disebut secara alamiah meningkatkan resiko penularan karena menimbukan keramaian.
Jelang momen libur Nataru tahun 2021, mengingat sekarang beberapa Kabupaten/ Kota sudah mengalami kenaikan angka kasus. Para pemerintah daerah diharapkan gerak cepat memperbaiki kondisi daerahnya masing-masing, sehingga tak terjadi penumpukan kasus yang signifikan. Sementara bagi daerah-daerah yang belum alami kenaikan kasus, harus ambil langkah antisipasi untuk mempertahankan situasi yang sudah kondusif, terutama di periode liburan panjang.
(Helmi Ade Saputra)