Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bisakah Penyintas Covid-19 Berulang Kali Mendonorkan Plasma Konvalesen?

Leonardus Selwyn Kangsaputra , Jurnalis-Rabu, 15 September 2021 |10:47 WIB
Bisakah Penyintas Covid-19 Berulang Kali Mendonorkan Plasma Konvalesen?
Ilustrasi donor plasma konvalesen. (Foto: Arif Julianto/Okezone)
A
A
A

TERAPI plasma konvalensen menjadi salah satu alternatif pengobatan covid-19. Para penyintas covid-19 akan mendonorkan plasma darahnya untuk pasien kritis atau bergejala berat dengan harapan dapat memberikan kekebalan tubuhnya secara alami.

Metode donor plasma konvalensen pada dasarnya sama seperi donor darah biasa. Namun, donor plasma konvalensen hanya mengambil plasma darahnya yang dinilai mengandung antibodi untuk melawan covid-19. Lantas, berapa kali seorang penyintas covid-19 bisa mendonorkan plasma darahnya?

Baca juga: Baru Saja Vaksinasi Covid-19, Bisakah Donor Plasma Konvalensen? 

Pakar kesehatan sekaligus dokter relawan covid-19 Muhamad Fajri Adda'i menjelaskan bahwa donor plasma konvalensen secara multiple juga belum ada studinya. Bahkan, rekomendasinya juga belum muncul.

Ilustrasi terapi plasma konvalesen. (Foto: Freepik)

"Memang jeda pemberian plasma konvalensen ini juga terbatas. Misal, orang yang sudah sembuh dari covid-19 setelah 6 bulan atau 3 bulan," kata dr Fajri kepada MNC Portal, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Seberapa Efektif Plasma Konvalesen bagi Pasien Covid-19 

Lebih lanjut ia mengatakan jumlah kekebalan dan antibodi yang dimiliki penyintas covid-19 akan berkurang secara alami. Sehingga saat ini data mengenai donor plasma konvalensen secara multiple juga belum ada datanya.

"Bahkan, penelitian terbaru yang baru dipublikasi sekira lima hari yang lalu mengatakan plasma konvalensen justru tidak berhasil menunjukkan adanya perbaikan pasien covid-19. Jadi menurut jurnal yang dipublikasikan Nature, donor plasma konvalensen ini tidak disarankan," tuntasnya.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement