LEDAKAN kasus Covid-19 di Tanah Air membuat pemerintah memutar otak untuk memenuhi ketersediaan kamar rumah sakit bagi para pasien Covid-19. Saat ini pemerintah telah menunjuk tiga rumah sakit besar di Jakarta yang dikhususkan hanya untuk menangani pasien Covid-19 saja. Tiga rumah sakit besar tersebut adalah Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan, dan RSUP Fatmawati.
Meski pemerintah telah menyiapkan tiga rumah sakit khusus Covid-19, namun pemerintah juga telah menyiapkan skenario tambahan untuk mengatasi ledakan kasus yang semakin tidak terkendali. Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso, dr. Mohammad Syahril mengatakan beberapa diantaranya dengan menciptakan rumah sakit darurat serta pemanfaatan rumah sakit jiwa sebagai ruang perawatan.

“Kita akan melakukan penambahan ruang perawatan dalam waktu cepat. Kita akan lihat rumah sakit khusus kami seperti RSJ Marzoeki Mahdi di Bogor akan kita ubah kapasitasnya untuk Covid-19 untuk pasien bergejala sedang dan berat. Untuk rumah sakit yang tidak ada bed lagi, maka kita akan buka rumah sakit lapangan, dengan bantuan TNI Polri secara cepat untuk menaggulangi Covid-19 yang ada,” terang dr. Syahril, dalam sesi jumpa pers, Kamis (24/6/2021).
Baca Juga : Kasus Melonjak, Pemerintah Tunjuk 3 Rumah Sakit Khusus Pasien Covid-19
Direktur Jenderal (Dirjen) Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan, Prof. Kadir mengatakan kenaikan kasus di rumah sakit ini tidak bisa diikuti dan diimbangi dengan pertambahan tempat tidur. Oleh sebab itu satu alternatif telah disediakan dengan melakukan extensions dari rumah sakit yang sudah ada.
“Melakukan semacam perubahan IGD jadi ruang perawatan dengan membangun tenda-tenda di halaman rumah sakit untuk menyeleksi pasien di situ. Kita mencari ruangan atau gedung seperti aula dan pertemuan untuk diisi tempat tidur semua. Tentu ada klasifikasi pasien yang masuk ke ruangan tersebut,” tambahnya.
Baca Juga : Ketua Satgas IDI Benarkan Covid-19 Varian Delta Bisa Menular meski Hanya Berpapasan
Saat ini pasien Covid-19 dan non Covid-19 membeludak, sehingga tidak bisa semua rumah sakit didedikasikan untuk sepenuhnya melayani Covid-19. Meski demikian, Prof Kadir mengatakan bahwa Rumah Sakit Persahabatan dan Fatmawati yang sudah telanjur merawat pasien non Covid-19 tidak bisa memulangkan pasien saat kondisi belum begitu sehat.
“Namun kedua rumah sakit itu harus mendeklarasikan supaya tidak menerima pasien non Covid-19 lagi,” tuntasnya.
(Helmi Ade Saputra)