PENGALAMAN ini dialami oleh seorang pemuda bernama Iman Tauffany. Sekitar tahun 2015 saat masih kuliah, ia sering menemani temen dekatnya yang sering mendapat shift malam di kedai kopi sebuah mal ternama dekat Bundaran Hotel Indonesia (HI) Jakarta Pusat.
Temannya biasa selesai kerja pada pukul 23.30 WIB atau bahkan lebih, setelah warung tutup dan bersih-bersih.
“Saat nungguin doi, tiba tiba kebelet pipis. Saya pun menghampiri bapak satpam yang jaga di pintu samping khusus karyawan untuk minta izin, karena pastinya gak semua toilet bisa dipakai kalau udah jam 10 lewat,” kata Iman yang dikutip dari Quora, Senin (31/5/201).
Baca juga: Pengalaman Horor SPG Hypermarket hingga Demam 3 Hari
Ternyata, Iman pun diperbolehkan untuk memakai toilet mal yang di seberang kedai kopi tempat temannya bekerja. Karena diperbolehkan, Iman pun langsung menuju ke toilet itu.
“Sejak awal pipis sampai cuci tangan, saya dengar jelas ada yang sedang "nyetor" di toilet ujung. Saya kalau pipis kadang suka reflek masuk ke toilet pintu daripada pisspot, dan ketika duduk pun saya udah notice ada orang. Saya gak mikir macem-macem karena wajar kalau ada yang asik buang hajat,” ujarnya.
Baca juga: Suasana Mencekam Desa Mati Majalengka, Bikin Merinding
Saat mendengar suara toilet tersiram, Iman masih berada di depan kaca. Penasaran dan iseng, ia sengaja menunggu orang tersebut keluar dari toilet.
Sekitar 2–3 menit Iman menunggu, orang tersebut tak kunjung keluar dan suasana di dalam toilet mendadak hening. Iman pun mulai merasa merinding dan was-was.
“Tiba-tiba, pak satpamnya samperin. Mungkin curiga juga pipisnya kelamaan. Saya pun langsung cerita tentang kejadian ini. anehnya, pak satpamnya hanya ketawa,” katanya.

"Itu mah saya sering pak. Ada yang berisik-berisik di kamar mandi, eh saya cek pintunya malah gak ada orang. Saya juga pernah ngeliat sendiri sapu pembersih lantai jalan sendiri kayak lagi disapuin orang. Tapi udah biasa jadi gapapa."
“Setelah kejadian ini, saya kayaknya mikir-mikir lagi kalau mau pake toilet mall kalau udah kemaleman,” pungkasnya.
(Salman Mardira)