Rencana mudik lebaran ini bisa menjadi ancaman terhadap kenaikan kasus Covid-19. Tentunya seseorang harus berpikir panjang sebelum memutuskan mudik, jangan sampai justru membawa virus menuju keluarga di kampung.
Merangkum dari laman Instagram resmi Komite Percepatan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), @lawancovid19_id, Sabtu (10/4/2021), setiap ada libur panjang, maka terjadi kenaikan tren kasus Covid-19 yang juga menyebabkan kenaikan angka kematian.
Berdasarkan sumber penelitian dari BNPB, merilis sejumlah laporan tentang tren peningkatan kasus setelah periode libur panjang sebelumnya.
1. Libur Idul Fitri (22-25 Mei 2020).
Periode kenaikan pada 26-28 Mei 2020.
Kenaikan kasus positif harian 68-93 persen.
Kenaikan kasus kematian mingguan 28-66 persen.
Baca Juga : Update Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan KIPI Berat Akibat Vaksin AstraZeneca
2. Libur Kemerdekaan RI (17, 22-23 Agustus 2020)
Periode kenaikan pada pekan 1-3 September 2020.
Kenaikan kasus positif harian 58-119 persen.
Kenaikan kasus kematian mingguan 10-57 persen.
3. Libur Maulid Nabi (28 Oktober - 1 November 2020).
Periode kenaikan pada 18 November 2020.
Kenaikan kasus positif harian 37-95 persen.
Kenaikan kasus kematian mingguan 13-75 persen.
4. Libur Natal dan Tahun Baru (24 Desember 2020 - 3 Januari 2021).
Periode kenaikan pada pekan 2 Desember 2020 - Akhir Januari 2021.
Kenaikan kasus positif harian 37-78 persen.
Kenaikan kasus kematian mingguan 6-46 persen.
Oleh sebab itu masyarakat diimbau bisa belajar dari pengalaman dengan tidak mengulangi kesalahan yang mengakibatkan kenaikan angka positif Covid-19. Caranya dengan tidak melakukan mudik lebaran.
(Helmi Ade Saputra)