Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Peneliti Kembangkan Molnupiravir untuk Cegah Covid-19 Berkembang Biak di Tubuh

Muhammad Sukardi , Jurnalis-Senin, 15 Maret 2021 |14:59 WIB
Peneliti Kembangkan Molnupiravir untuk Cegah Covid-19 Berkembang Biak di Tubuh
Ilustrasi peneliti mengembangkan obat molnupiravir untuk atasi covid-19. (Foto: Pressfoto/Freepik)
A
A
A

PENELITI dalam beberapa waktu belakangan mengembangkan obat bernama molnupiravir, pil covid-19 yang menyerupai Tamiflu. Penelitian yang dilakukan Ridgeback Biotherapeutics LP dan Merck & Co ini secara signifikan memperlihatkan bahwa pil covid-19 itu mengurangi virus menular pada subjek. Ini terjadi dalam penelitian tahap dua setelah lima hari pengobatan.

Penelitian lebih lanjut tentang antivirus eksperimental sedang dilakukan. Jika terbukti mampu mengobati pasien covid-19 bergejala, obat molnupiravir akan mendukung rangkaian pengobatan terbatas dan menjadi antivirus oral pertama untuk melawan penyakit tersebut.

Baca juga: Ditemukan di Indonesia, Mutasi N439K Kebal Antibodi Manusia 

Lebih dari setahun setelah pandemi, dokter dan pasien covid-19 hanya memiliki sedikit pilihan. Hanya satu antivirus yang telah diizinkan untuk digunakan yakni remdesivir dari Gilead Sciences Inc, dan telah terbukti hanya memberikan sedikit manfaat pada pasien yang dirawat di rumah sakit yaitu mengurangi masa tinggal mereka beberapa hari.

Ilustrasi pil covid-19. (Foto: Shutterstock)

"Obat percobaan, bernama molnupiravir, dapat berperan penting dengan membantu orang yang sakit tetapi masih di rumah, menjalankan peran yang sama seperti yang dilakukan Tamiflu untuk flu," kata beberapa pakar penyakit menular, sebagaimana dilaporkan Wall Street Journal, Senin (15/3/2021).

"Penelitian ini menarik, tetapi belum sepenuhnya 100 persen lengkap. Yang perlu kami konfirmasi adalah ada manfaat klinisnya," kata Carl Dieffenbach, direktur Divisi AIDS di Institut Nasional Penyakit Alergi dan Infeksi, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Baca juga: Ini Cara Efektif agar Tidak Tertular Mutasi Virus Corona N439K 

Peneliti sedang mendorong untuk menemukan obat covid-19 guna meningkatkan kinerja dari beberapa terapi yang tersedia saat ini. Mereka juga mencari terapi yang efektif melawan varian baru virus corona yang menyebar dengan cepat.

"Kebutuhan yang jelas dalam hal ini adalah pengembangan antivirus ampuh yang secara langsung bekerja pada SARS-CoV-2," kata Anthony Fauci, direktur NIAID dan kepala penasihat medis Presiden Amerika Serikat Joe Biden, dalam pengarahan Gedung Putih baru-baru ini yang mengacu pada virus yang menyebabkan pandemi.

Tidak seperti obat lain yang menargetkan lonjakan protein yang menonjol dari permukaan virus, molnupiravir menyerang sebagian virus yang membuatnya berkembang biak.

Uji coba pada tahap tengah, atau Fase 2, melibatkan 182 subjek untuk mempelajari efek berbagai dosis molnupiravir pada orang yang telah mengembangkan gejala covid-19 dalam pekan sebelumnya, dites positif mengidap penyakit tersebut selama empat hari terakhir dan tidak dirawat di rumah sakit.

Baca juga: Tips Tetap Sehat Hadapi Musim Hujan di Masa Pandemi Covid-19 

"Tes tidak mendeteksi virus menular pada subjek penelitian yang memakai molnupiravir dua kali sehari setelah lima hari pengobatan. Sementara 24 persen dari subjek yang menerima plasebo melakukannya," jelas laporan Ridgeback dalam konferensi virtual tentang Retrovirus dan Infeksi Oportunistik.

Subjek yang menggunakan dosis obat yang lebih besar juga memiliki tingkat virus menular yang lebih rendah daripada kelompok plasebo setelah tiga hari.

Salah satu pendiri Ridgeback Biotherapeutics, Wayne Holman, mengatakan hasil penelitian menunjukkan obat tersebut mencegah virus corona baru berkembang biak di dalam tubuh dan menawarkan bukti pertama bahwa obat antivirus oral dapat efektif melawan virus.

Baca juga: Jangan Berhenti Konsumsi Madu, Kenali Khasiatnya untuk Tubuh 

"Penemuan ini juga menunjukkan bahwa obat tersebut dapat mengurangi penyakit," kata dr Holman yang juga kepala eksekutif Ridgeback Capital, sebuah perusahaan investasi. Ridgeback Biotherapeutics memiliki pengobatan yang disetujui untuk penyakit ebola.

Merck mengatakan mungkin bisa memiliki hasil sementara pada akhir bulan ini dari dua uji coba tahap akhir yang mengeksplorasi apakah molnupiravir membantu mencegah rawat inap dan kematian covid-19.

(Hantoro)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement