Warga Luar Daerah Diminta Tahan Diri Tak Liburan ke Puncak Bogor
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau warga luar daerah menahan diri untuk tidak liburan ke kawasan Puncak, Bogor, selama sektor pariwisata belum dibuka secara total. Menurutnya sektor pariwisata dibuka secara bertahap, yakni untuk warga Jabar dulu, baru kemudian menyusul untuk warga luar daerah.
"Kita akan mengetes daerah Puncak, jadi saya imbau warga Jakarta jangan dulu ke Puncak, karena kita amati pergerakan lalu lintas banyak mobil dengan plat Jakarta, kami sedang memastikan agar pentahapan pariwisata ini dimulai dari warga lokal dulu dan belum warga di luar Jabar," kata Emil, di Mapolda Jabar belum lama ini.
"Jadi mohon maaf kami akan melakukan random sampling terhadap orang-orang yang weekend akan datang ke daerah puncak di Kabupaten Bogor, nanti akan dikoordinasikan oleh Ops dari Polda bekerja sama," imbuhnya.
Selain Puncak, Emil juga mengatakan akan melakukan tes covid, di Statiun KRL. Hal itu dilakukan untuk melacak penyebaran Corona, saat masyarakat sudah memasuki, adaptasi kebiasaan baru.
"Kemudian kita akan lakukan pengetesan di stasiun KRL, kenapa? Kan mal di Jakarta sudah buka dan kantor sudah buka, traffic kereta juga naik lagi, nah kita akan random sampling juga. Jadi random sampling Minggu ini di pasar-pasar, di daerah pariwisata khususnya puncak dan di stasiun KRL yang menjadi commuter antara Bogor Jakarta, Depok Jakarta dan Bekasi Jakarta," ucapnya.
Baca juga: Belajar dari Penyakit Miing Bagito, Kenali 3 Minuman Pencegah Batu Empedu
Sementara itu, terkait soal angka reproduksi penyebaran corona di Jabar, Emil menegaskan saat ini penyebaran di Jabar sudah kondusif. Angka reproduksi Covid, dalam tujuh hari terakhir masih di bawah satu. Namun begitu, ia tidak menutupi, masih ada kenaikan kasus yang harus waspadai.
"Kemudian, tingkat risiko Jabar ada di peringkat 27 mengukur risiko itu adalah presentase jumlah yang positif terhadap jumlah populasi, jadi artinya walaupun penduduknya banyak dan besar tapi tingkat risiko di Jabar termasuk yang rendah di urutan 27," katanya.
(Dyah Ratna Meta Novia)
