Akhir-akhir ini banyak bermunculan obat yang diklaim dapat menangkal seseorang dari paparan virus corona atau COVID-19. Salah satu diantaranya yang marak diperbincangkan adalah kalung biru VSO (Virus Shut Out) dari Jepang.
Meski penelitian telah membuktikan bahwa kalung biru VSO tidak berkhasiat menangkal virus penyakit, namun sejumlah selebriti Tanah Air masih saja mengenakan benda tersebut. Mulai dari Nagita Slavina, Ruben Onsu, hingga Ayu Ting Ting.
Agar kesalahan informasi ini tidak bertambah luas, berikut Okezone rangkumkan 5 fakta kalung biru VSO yang wajib Anda ketahui, seperti dilansir dari hongkongfp.com, Selasa (31/3/2020).
Penipuan
Masih ingat gelang power balance yang dulu diklaim dapat menjaga keseimbangan tubuh? Pada kenyataannya, gelang itu hanyalah gelang biasa yang didesain sedemikian mungkin sehingga berhasil menarik perhatian konsumen.
Sama seperti gelang power balance, sejumlah ahli medis mengklaim kalung biru VSO juga merupakan produk yang diproduksi untuk menipu konsumen. Pada keterangan produk, disebutkan bahwa kalung ini mengandung chlorine dioxide yang berkhasiat menangkal virus dan bakteri penyakit. Namun sejatinya, kalung ini tidak dapat memberikan manfaat kesehatan tersebut.
"Semua itu hanya penipuan. Kalung ini tidak akan melindungi Anda dari virus corona. Justru dapat memicu masalah kesehatan lainnya," ujar Dr. Ariane Davison, seorang virologist dan immunologist.

Bisa menimbulkan efek samping
Alih-alih melindungi diri dari serangan virus corona, dokter Ariane mengatakan bahwa kalung biru VSO bisa memicu timbulnya efek samping. Apalagi teknik pemakaiannya disematkan di bagian leher dan dekat dengan wajah sang pengguna.
"Kalung tersebut digunakan di leher, yang notabennya dekat dengan hidung dan mulut. Bila tidak berhati-hati, bahan aktif yang ada pada kalung itu (chlorin dioxide) dapat menyebabkan iritasi pernapasan, iritasi mata, dan kulit terbakar. Ini karena sifatnya yang sangat korosif," tegas Ariane.
Fakta di balik chlorine dioxide
Dokter Ariane mengatakan bahwa biasanya chlorine dioxide digunakan untuk mensterilisasi permukaan atau benda berbahan keras. Sehingga tidak disarankan untuk dikenakan di dekat wajah manusia.
"Tidak seperti 'Parakito' atau alat yang dapat mengusir serangga terbang seperti nyamuk. Virus tidak hidup dan tidak dapat 'bermigrasi' atau berpindah tepat, kecuali melalui droplet. Dalam arti lain alat ini tidak akan berkhasiat melindungi tubuh dari COVID-19," jelas Ariane.

Dilarang di Asia
Menurut laporan, Kalung biru VSO telah lama dibanned di berbagai situs jual beli online seperti eBay dan Facehook. Pemerintah Vietnam dan Thailand bahkan telah menyita benda tersebut dari tangan pedagang-pedagang 'nakal'. Mereka mengklaim kalung biru VSO tidak memiliki dasar ilmiah.
Masih tersedia di Hong Kong
Belakangan, popularitas kalung biru VSO tiba-tiba meningkat tajam. Usut punya usut, hal ini karena alat tersebut mulai dijual bebas di Hong Kong. Masyarakat dapat dengan mudah menemukan kalung biru VSO di mini market dan apotek seperti 7-Elven, Watsons. Harganya dibanderol Rp211 ribu saja.
(Helmi Ade Saputra)