Virus korona COVID-19 sudah menyebar kurang lebih ke 50 negara di dunia, termasuk Indonesia dan masih tengah ditemukan vaksinnya. Namun bukan berarti masalah tentang virus korona Covid-19 ini harus dihadapi dengan kepanikan.
Sikap santai dan tetap tenang dalam menghadapi isu virus korona COVID-19 inilah yang ditunjukkan oleh Pangeran William. Bahkan saat menjalankan salah satu agenda kerajaan, di hadapan publik kakak ipar Meghan Markle tersebut tak ragu bergurau ia dan Kate Middleton “menularkan” virus korona.
Seperti diwarta News-sky, Kamis (5/3/2020) sebab perkataan ayah dari Pangeran George, Putri Charlotte, dan Pangeran Louis tersebut ternyata hanyalah gurauan. Gurauan tersebut dikatakan oleh William ketika berpidato di Guinness Storehouse, dalam kunjungan resmi kerajaan Inggris ke Dublin, Irlandia baru-baru ini.
“By the way, the Duke and Duchess of Cambridge are spreading coronavirus, sorry. We're keeping an eye on that, so do tell us if we need to stop,” bunyi gurauan William.

Diketahui lebih lanjut, gurauan ini bukan tanpa maksud dilontarkan oleh Pangeran William. Pasalnya dengan gurauan tersebut, William ingin sedikit menyentil bahwa virus korona COVID-19 memang masalah kesehatan yang serius. Namun, dia menilai pemberitaan media tentang virus korona ini terlalu dramatis alias berlebihan.
“Saya pikir semua orang akan khawatir menganggap ‘duh aku kena virus korona, aku akan mati’. Tidak, kalian hanya batuk. Sepertinya soal virus korona ini agak sedikit dramatis? Terlalu agak dibesar-besarkan di pemberitaan media?,” ujar William ketika berbicara kepada Joe Mooney, salah seorang paramedis advance National Ambulance Service yang hadir.
Sementara itu, terungkap juga bahwa sejauh ini Pangeran William dan Kate masih berjabat tangan dengan banyak orang saat tampil di publik. Sumber dari pihak kerajaan menyebutkan, pasangan Duke dan Duchess of Cambridge mengikuti petunjuk dari Department of Health Inggris yang artinya mereka tetap beraktivitas seperti biasa.
“Soal ini kami sudah melakukan diskusi, dan semuanya yang kami lakukan seharusnya berjalan seperti biasa,” bunyi keterangan dari sumber pihak kerajaan Inggris tersebut.
(Helmi Ade Saputra)