Biaya Pengobatan Pasien Positif Korona COVID-19 Bakal Ditanggung Negara
MENTERI Kesehatan Terawan Agus Putranto menegaskan seluruh biaya pengobatan pasien terinfeksi virus Korona (CVOID-19) akan ditanggung pemerintah Indonesia.
Hal tersebut disampaikan saat melihat langsung kondisi dua pasien positif Cvoid-19 di RSPI Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Senin (2/3/2020).
"Semua akan ditanggung pemerintah. Tadi bapak presiden juga sudah bicara. Untuk hal seperti ini semua akan ditanggung pemerintah, tidak perlu khawatir," tegasnya.
Kendati demikian, Menkes Terawan tidak menjelaskan secara rinci berapa anggaran yang telah disiapkan pemerintah Indonesia untuk menangani kasus virus Korona. "Kalau ada nominalnya malah susah. Nanti malah ada batasnya," tambah Terawan.
Menurutnya, para pasien masih dalam kondisi sehat dan baik. Kendati demikian, keduanya harus tetap menjalani proses pemeriksaan selama lima hari ke depan.
Proses pengecekan ini dilakukan untuk memastikan virus di tubuh mereka benar-benar telah mati dan tidak menyebar. Oleh karena itu, dalam kurun waktu tersebut mereka akan dirawat di ruangan isolasi yang sudah terakreditasi oleh WHO.
"5 hari ini dirawat. Kalau negatif ya dipulangkan. Di seluruh dunia kan begitu. Tapi setelah dipulangkan masih akan tetap dipantau," tandasnya.
Sekadar informasi, dua pasien atau WNI yang positif terinfeksi virus Korona dilaporkan berasal dari Depok, Jawa Barat. Mereka merupakan ibu dan anak berusia 64 tahun dan 31 tahun.
Mereka terinfeksi virus CVOID-19 setelah melakukan kontak langsung dengan warga asing yang positif terpapar virus tersebut. Warga asing itu merupakan teman dekat korban yang berasal dari Jepang dan berdomisili di Malaysia.
(Martin Bagya Kertiyasa)
