VIRUS korona terbaru yang ditemukan di Wuhan, China memang menjadi ancaman serius. Bukan hanya di China virus ini bahkan sudah terbang ke Amerika Serikat (AS) hingga Asia.
Sampai sekarang, virus korona tersebut telah merenggut 18 orang dari 586 orang yang terinfeksi di berbagai negara. Virus baru ini ditemukan pertama kali di Pasar Seafood Huanan, Wuhan.
Ya, Pasar Huanan dianggap menjadi sumber utama virus korona Wuhan ditemukan. Peneliti China pun menjelaskan bahwa ular menjadi hewan pembawa virus ini sampai akhirnya menginfeksi manusia. Bahkan, beberapa informasi menjelaskan virus korona ini sudah bisa menyebar antarmanusia.
Di Pasar Huanan Anda tidak hanya menemukan hewan laut, sekali pun namanya pasar seafood. Di sana Anda juga akan menemukan beberapa hewan eksotis yang diperjualbelikan untuk dikonsumsi.

Dalam lama Mothership, diterangkan secara jelas bahwa di pasar tersebut menjual menu seperti olahan daging salamander raksasa, unta, butung unta, burung merak, serigala, ular, kelelawar, bahkan anak anjing.
Lebih detilnya, di menu yang terdapat di salah satu restoran, untuk bisa makan daging burung merak Anda harus merogoh kocek sebesar Rp979 ribu. Kemudian, daging rusa Sika seharga Rp11,8 juta, dan tikus besar yang mirip koala seharga Rp137 ribu.
Menu di pasar Wuhan, tempat pertama kali virus korona menyebar.
Sementara itu, salah satu santapan yang banyak diincar di pasar itu adalah sup kelelawar buah. Menu ini menjadi makanan yang sayang untuk dilewatkan ketika berkunjung ke pasar ini.
Menurut beberapa sumber juga dijelaskan, dengan mengonsumsi sup kelelawar buah ini Anda akan mendapatkan keberuntungan. Hal ini sesuai dengan namanya yaitu "福" ("Fu") yang artinya beruntung.
这东西长得像不像死神躺在你碗里?之前看纪录片,蝙蝠生活在山洞里,就地排泄,山洞里积了厚厚一层粪便,粪便里生活着各种恶心的虫子…经历这次事件能让中国人彻底放弃吃野味吗? pic.twitter.com/6mNQmBWCpi
— 陈秋实(陳秋實) (@chenqiushi404) January 22, 2020
Banyak orang China juga suka mengonsumsi menu ekstrem ini demi status sosialnya. Ya, dengan mengonsumsi menu-menu hewan eksotis itu, mereka menilai dirinya sudah mapan secara ekonomi. Selain itu, alasan menjaga kultur budaya juga banyak diamini masyarakat di sana.
这东西长得像不像死神躺在你碗里?之前看纪录片,蝙蝠生活在山洞里,就地排泄,山洞里积了厚厚一层粪便,粪便里生活着各种恶心的虫子…经历这次事件能让中国人彻底放弃吃野味吗? pic.twitter.com/6mNQmBWCpi
— 陈秋实(陳秋實) (@chenqiushi404) January 22, 2020
Tapi, belum lama ini sebuah artikel yang diterbitkan dalam Journal of Medical Virology melaporkan hasil pertama dari studi genetik DNA virus korona. Dijelaskan di sana bahwa bukan hewan laut yang menyebarkan virus ini, melainkan ular.
Dugaan ini diperkuat dengan adanya pernyataan bahwa virus korona Wuhan pertama kali ditularkan hewan ke manusia, yang akhirnya menular antarmanusia. Penyakit virus zoonosis seperti ini bisa terjadi karena evolusi virus dari hewan, kemudian bermutasi genetik lompat ke manusia.

Studi ini melihat melalui kode protein yang disukai virus, dan menunjukkan bahwa hewan yang paling mungkin menampung virus korona yang dalam istilah ilmiah dinamakan 2019-nCoV itu adalah ular.
(Martin Bagya Kertiyasa)