SEORANG netizen sekaligus penulis buku @clara_ng membagikan unggahan dua foto yang memperlihatkan isi pidato Menteri Nadiem Makarim. Pidato tersebut berkaitan dengan Hari Guru Nasional.
Judul dari pidato tersebut adalah 'Pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Pada Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019'. Pidato ini pun dapat diunduh melalui situs resmi Kemendikbud, dengan judul Pidato Mendikbud pada Upacara Bendera Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2019 22 November 2019.
Isi pidato Menteri Nadiem Makarim dianggap berbeda dari pidato kenegaraan lainnya. Hal ini yang kemudian disorot Clara di keterangan fotonya.
"Walau pun bukan guru, tapi membaca pidato menteri pendidikan dan kebudayaan membuatku melihat secercah cahaya di ujung lorong yang sangat, sangat, sangat gelap," begitu tulis Clara Ng.
Jika disimak, isi pidato Menteri Nadiem Makarim ini memang jauh dari kalimat formal yang menggebu-gebu. Hal itu juga bisa dilihat di paragraf pertama pidato ini.
"Bapak dan ibu Guru yang saya hormati,
Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus kepada semua guru di Indonesia, dari Sabang sampai Merauke," tulisnya.
Selanjutnya, Nadiem menerangkan kalau perjuangan para guru di Indonesia sangatlah luar biasa. Ya, guru ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa.
Tidak hanya itu, di pidato tersebut juga Nadiem rupanya melontarkan janji dengan versinya sendiri. Seperti ini bunyinya;
"Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia."
Nadiem pun meminta kepada semua guru untuk melakukan beberapa perubahan kecil yang bisa dipraktekan di kelas. Ada lima permintaan perubahan Nadiem dan itu semua diharapkan bisa membawa perbaikan dalam pendidikan Indonesia.
Unggahan Clara Ng ini lantas viral di media sosial. Dibagikan pada Jumat, 22 November 2019, unggahan ini telah disukai lebih dari 31,4 ribuan netizen dan 24 ribuan lainnya membagika ulang. Komentar yang masuk pun kebanyakan menilai apa yang diucapkan Menteri Nadiem adalah sesuatu yang patut didukung.
Beberapa netizen bahkan terharu dengan pidato ini. So, bagaimana komentar netizen setelah membaca isi pidato Menteri Nadiem?
"Kenapa bapak baru jadi menteri pendidikan pada saat saya sudah melewati masa wajib belajar 12 tahun, pak?" tanya @randisatyo.
"Dari mulai bangku sekolah dasar sampai perguruan tinggi, kita semua dituntut untuk menghafal dan mencapai angka tertentu, serta berperilaku baik. Tidak diajarkan bagaimana menghadapi kehidupan yang isinya bukan hanya hafalan dan angka, serta menghadapi perilaku orang yang buruk," keluh @thoif_furi.
"Kalau kayak gini pidatonya, dulu pas aku masih sekolah bakal aku dengerin sepenuh jiwa, bukannya ngobrol," komen @thisismeoke.
"Ini bagus banget, asli. Mengamini segala beban dan hambatan yang dialami guru, berempati, lalu membebaskan dan percaya. 'Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama'. Guru di seluruh Indonesia, jangan takut, Pak Menteri di belakang kalian," tulis @adelarezkiii.
"Benar-benar merinding bacanya! Sebenarnya ini yang ditunggu-tunggu, langkah kecil saja dulu, nantinya akan membawa dampak yang luar biasa besar. Semoga semua guru-guru dan murid cukup kooperatif dalam melaksanakan peran-perannya. Selamat hari guru!" ungkap @bborahae.
So, apa komentar Anda setelah membaca isi pidato Menteri Nadiem Makarim secara lengkap? Ikut merinding dan terharu juga?
(Martin Bagya Kertiyasa)