Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jangan Asal Terang, Simak Cara Memilih Lampu yang Benar

Koran SINDO , Jurnalis-Rabu, 07 Februari 2018 |16:09 WIB
Jangan Asal Terang, Simak Cara Memilih Lampu yang Benar
Ilustrasi (Foto: Reuters)
A
A
A

LAMPU terlalu terang malah bikin silau. Tapi kalau kurang terang, jadinya akan gelap. Lantas, bagaimana membuat ruang keluarga menjadi nyaman untuk segala aktivitas?

Setiap aktivitas memerlukan tingkat pencahayaan yang berbeda. Terangnya lampu yang digunakan untuk membaca, tentunya berbeda dengan yang digunakan saat menonton televisi ataupun untuk kegiatan lainnya. Di luar dari urusan seberapa terang, ada lagi yang harus dicermati, yaitu efek yang timbul dari penggunaan cahaya itu.

Alih-alih nyaman membaca dengan lampu yang sangat terang, yang ada malah silau. Di dalam rumah, pada siang bolong, bisa berasa sangat panas ketika terlalu banyak cahaya matahari menerobos masuk ke dalam ruang.

Setidaknya ada 3 keluhan dan permasalahan paling populer terkait dengan pencahayaan di ruang keluarga. “Ruang keluarga menurut fungsinya masuk dalam zoning ruang semipublik. Oleh karena itu, ruang ini tidak terlalu terekspos dari luar, juga tidak terlalu tersembunyi.

“Karena itu, ruang keluarga berada di tengah-tengah ruangan,” kata desainer interior Susan Octari Yawhan.

Akibatnya, ruang keluarga sering tidak mendapat cahaya matahari karena biasanya jendela ada di depan dan belakang rumah. Kalaupun ada di tengah, maka tak maksimal memasukkan cahaya karena terhalang rumah tetangga. Akibatnya, ruangan ini gelap tanpa lampu.

“Skylight bisa dibuat dengan mengaplikasikan material transparan seperti polikarbonat, glass block , atau kaca, di sebagian atap sehingga cahayanya dapat menerobos masuk ke dalam ruang tengah,” saran arsitek Eduardus Tri Aryo.

Namun, jangan meletakkan skylight persis di atas tempat Anda beraktivitas karena Anda bisa kepanasan. Nah yang Anda perlukan adalah cahayanya, bukan panasnya. Cara kedua agar ruang keluarga menjadi nyaman dan terang, bisa membuat taman di dalam ruang dan mengganti dinding yang berbatasan dengan taman dan kaca.

Cahaya matahari yang menerobos ke taman, akan mencahayai ruang keluarga. Kelola cahaya yang masuk melalui kaca agar jangan terlalu over . Aplikasikan sun shading (kisi-kisi taman)yang diaplikasikan di sebelah luar jendela. Bukan tirai atau gorden karena gorden hanya menutup cahaya tapi tidak menahan panas.

Kadang, gelapnya ruang keluarga juga terjadi karena cahaya yang datang dari ruang lain tertutup oleh furnitur. Atur kembali penataan furnitur Anda, jangan menutupi arah masuknya cahaya ke ruang keluarga.

“Pilih warna dinding dan elemen lainnya dengan tepat, termasuk furnitur juga akan memengaruhi terang tidaknya ruangan. Pemilihan warna gelap akan lebih menyerap panas,” kata Susan. Warna hitamlah yang paling menyerap panas. Sebaiknya bila Anda mengaplikasikan warna terang yang cenderung cerah, akan memantulkan hawa panas.

Di antara warna-warna cerah, warna putihlah yang akan memantulkan semua cahaya dan panas. Pada waktu malam, pencahayaan satu-satunya didapatkan dari lampu. Ketika ruang menjadi kurang terang, ada banyak penyebabnya, di antaranya kurang lampu, cahaya lampu tidak terjangkau ke sudut tertentu yang diperlukan, atau salah pilih jenis lampunya.

“Kelompokkan pencahayaan menjadi 2 atau 3 kelompok lampu, sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di ruang keluarga. Masing-masing kelompok dikendalikan dengan 1 stop kontak.

(Baca Juga: Sederet Model Lampu Hias Nuansa Gold yang dapat Memberi Kesan Seksi di Rumah)

Menonton bisa dilakukan dengan menyalakan lampu di stop kontak 1, membaca bisa menyalakan stop kontak ke-2, dan berinteraksi bisa menyalakan stop kontak ke-3 ,” kata arsitek yang akrab disapa Edo.

Ketika mengobrol, diperlukan lampu general yang mengurangi seluruh ruang, maka Anda cukup menyalakan stop kontak ke-3. Ketika Anda ingin membaca, maka agar cahaya menyorot langsung ke bacaan Anda, maka cukup menyalakan stop kontak ke-2.

Begitu pun ketika ingin menonton, tidak perlu Anda menerangi seluruh ruang dan menyalakan task lighting yang digunakan untuk membaca, karena bisa-bisa malah bikin silau pandangan Anda. Karenanya, cukup nyalakan stop kontak ke-1. Intinya, agar pencahayaan optimal, kelompokkan pencahayaan menurut aktivitas yang dilakukan.

(Baca Juga: Bohlam Pertama Masjid Nabawi)

(Muhammad Saifullah )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement