Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Gawat, Malaria Masih Ancam Indonesia Timur!

Dewi Kania , Jurnalis-Rabu, 20 April 2016 |19:00 WIB
Gawat, Malaria Masih Ancam Indonesia Timur!
Indonesia Timur belum bebas dari ancaman malaria (Foto: Wikimedia)
A
A
A

MALARIA adalah penyakit menular dari vektor yang masih sulit diberantas, khususnya di wilayah Indonesia timur. Pencegahan pun masih harus dilakukan demi Indonesia bebas malaria di tahun 2030.

Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Pengendalian Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr HM Subuh, MPPM mengatakan, sejak tahun 2011-2015, ada kemajuan dalam memberantas malaria. Pemerintah dapat menurunkan kasus sekira 422 ribu kasus menjadi 217 kasus di Indonesia.

"Sejak 2009 sampai sekarang, semua pendataan kasus malaria di pulau Jawa atau di luar Jawa pakai sistem annual parasit insiden bisa menurunkan 50 persen kasus. Ini kita cita-citakan eliminasi malaria semakin dekat," ujar dr Subuh saat Press Briefing Hari Malaria Sedunia 2016 di Kantor Kementerian Kesehatan RI, Rabu (20/4/2016).

Sayangnya, tambah dia, kawasan Indonesia timur sampai saat ini belum terbebas dari ancaman malaria. Banyak alasan yang mendasari masalah itu, salah satunya yakni kondisi geografis wilayah tersebut.

"Pada kenyataannya belum ada satupun kabupaten/kota yang eliminasi malaria. Khususnya Papua, Papua Barat, NTT dan Maluku. Sementara, situasi malaria sudah banyak eliminasi di daerah Jawa dan Sumatera," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan, deteksi dini sangatlah penting dilakukan agar tidak berakibat fatal. Project ini ditargetkan pemerintah pada tahun 2030, agar Indonesia dinyatakan bebas malaria oleh WHO. Banyak cara yang dilakukan dan tentu membutuhkan peran seluruh masyarakat.

"Tahun 2030 kita harap dapat sertifikat bebas malaria dari WHO, terutama kawasan timur Indonesia yang meliputi daerah hutan, drainase air yang sulit dikendalikan sebagai tempat perkembangbiakkan nyamuk. Caranya adalah dengan pemasangan kelambu, penyemprotan rumah, penemuan dini, pegobatan tepat, dan eliminasi," tutupnya.

(Helmi Ade Saputra)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita women lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement