SEBANYAK 9.180 warga Sumatera Utara (Sumut) saat ini terjangkit malaria. Untuk menekan angkat penyakit tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumut melakukan pengobatan dipemukiman penduduk.
Hal tersebut dikatakan Pejabat Pemberi Informasi Daerah (PPD) Dinkes Sumut, Afwan Lubis melalui Kepala Seksi Bimdal Pemberantasan Penyakit, Sukarni kepada wartawan, Kamis (23/10/2014).
Dengan begitu, kata Sukarni, sepanjang 2013, penyakit malaria di Sumut mencapai 16.864 penderita. Jumlah angka tersebut, terbesar di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yaitu, 8318 terdiri dari laki-laki 4294 dan perempuan 4023 orang.
Sementara, lanjut Sukarni, pada tahun 2014, jumlah penyakit malaria dari Januari hingga September mencapai 9.180. Seperti halnya dilaporkan untuk Kabupaten Madina sebanyak 457 kasus, terdiri dari laki-laki 243 dan perempuan 214 orang.
"Batubara untuk saat ini 2362 kasus. Laki-laki 1141 dan perempuan 1241. Asahan mencapai 2105 terdiri laki-laki 1133 dan perempuan 972 kasus. Mudah-mudahan pada Oktober hingga Desember 2014, angka malaria turun dratis," tutur Sukarni.
Kembali dikatakan, pada tahun 2013, Dinkes Sumut melakukan pemeriksaan terhadap ibu hamil sebanyak 900 ribu lebih. Namun, dilaporkan 26 orang positif malaria. Sedangkan 2014, sebanak 20 ribu yang diperiksa, 65 yang menderita penyakit tersebut.
"Makanya, dengan dilaporkan angka malaria tersebut, Dinkes melakukan kerjasama dengan program KIA untuk melakukan pemeriksaan ibu hamil dan bayi di Puskesmas maupun bidan terdekat, apakah ada gejala malaria atau tidak," tandas Sukarni.
(Renny Sundayani)