JAKARTA - Sejumlah korban ledakan SMAN 72, Kelapa Gading, Jakarta Pusat, disebut mengalami gangguan pendengaran imbas dari tragedi tersebut. Trauma pada pendengaran ini diakibatkan oleh suara ledakan yang begitu keras sehingga membutuhkan perawatan intensif untuk berangsur pulih.
Masalah gangguan pendengaran ini umum terjadi pada korban ledakan yang mengakibatkan kerusakan pada gendang telinga mereka. Kondisi ini juga biasa disebut trauma akustik, yaitu rasa sakit pada telinga dan gangguan fungsi pendengaran akibat terpapar suara keras.
Trauma akustik adalah cedera pada telinga bagian dalam yang disebabkan oleh paparan kebisingan yang sangat keras, baik dari satu kejadian seperti ledakan maupun paparan suara keras dalam jangka waktu lama. Melansir Audibel Hearing, ini merupakan cedera telinga serius yang dapat terjadi dalam waktu kurang dari satu detik, namun efeknya dapat bertahan seumur hidup.
Kondisi trauma akustik juga berbeda dengan gangguan pendengaran biasa. Tidak seperti gangguan pendengaran akibat kebisingan yang biasanya berkembang secara bertahap seiring waktu, trauma akustik akut justru terjadi secara instan.
Trauma ini sangat sering dikaitkan dengan rasa sakit yang hebat dan, dalam beberapa kasus, tekanan suara dapat merobek gendang telinga.
Pasien yang mengalami trauma akustik tentu memerlukan pengobatan dan perawatan intensif. Pengobatan ini bertujuan untuk melindungi telinga dari kerusakan lebih lanjut. Tindakan perbaikan gendang telinga juga diperlukan bagi pasien dengan trauma akustik.
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin meresepkan obat steroid untuk membantu memulihkan sebagian pendengaran.
Trauma akustik akibat suara kencang seperti ledakan tentu menyebabkan rasa sakit pada telinga. Gejalanya dapat berupa gangguan pendengaran, tinitus (telinga berdenging), serta rasa penuh atau nyeri.
Berikut beberapa gejala yang dapat diperhatikan pada pasien trauma akustik:
Gejala-gejala ini dapat berlangsung singkat atau permanen, tergantung pada tingkat keparahan kerusakan. Jika pasien mengalami perubahan pendengaran yang tiba-tiba, penting untuk segera mencari pertolongan medis.
Evaluasi segera oleh spesialis dapat membantu menentukan tingkat keparahan cedera dan memandu pengobatan. Penanganan berfokus pada pengurangan paparan kebisingan lebih lanjut, dengan pilihan seperti alat bantu dengar dan alat pelindung diri.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)