JAKARTA - Gangguan kesehatan mental merupakan suatu masalah yang cukup serius dan harus segera ditangani secara profesional. Pasalnya, gangguan ini dapat mempengaruhi aktivitas sang pasien.
Dilansir dari Medical News Today dan Kementrian Kesehatan, Selasa (3/6/2025), berikut beberapa jenis gangguan mental :
Masalah kesehatan mental ini, penderitanya mengalami kesedihan dan tidak lagi minat dengan hobi maupun aktivitas sehari-harinya selama berminggu-minggu hinga berbulan-bulan. Depresi mempengaruhi seseorang dalam bertindak dan berpikir.
Depresi ini disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain mengalami kejadian yang membuat trauma, faktor genetik atau ada keturunan salah satu anggota keluarga yang memiliki riwayat masalah kesehatan mental, terlalu keras dengan diri sendiri, penyalahgunaan alkohol dan konsumsi obat-oabatan secara berlebihan dan lainnya.
Berikut gejala-gejala dari depresi antara lain kehilangan semangat, nafsu makan, merasa sedih, tidak berguna atau pesimis, gelisah, putus asa, sulit tidur atau terlalu lama tidur dan lainnya.
Gangguan kecemasan berlebih atau anxiety disorders memiliki berbagai jenis yang disebabkan oleh faktor genetik, stres dan trauma dalam waktu yang lama. Kondisi ini membuat otak yang berperan dalam mengelola rasa takut cemas mengalami peningkatan.
Selain itu, ada pula tanda-tanda yang terlihat pada seseorang yang mengalami gangguan kecemasan, antara lain sulit tenang, kurang berkonsentrasi, sering tidur, sakit kepala, nyeri otot, sesak napas, mual, tremor, keringat dingin, jantung berdebar-debar dan lainnyaa.
Seseorang yang mengalami cemas berlebihan dan berlarut-larut serta sulit dikendalikan tanpa alasan yang jelas mengenai berbagai hal.
Kondisi di mana seseorang merasa cemas di tempat yang ramai dengan kerumunan orang, karena takut dikomentasi dan berinteraksi dengan orang sekitar.
Rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu yang disebabkan oleh kejadian di masa lalu sehingga menyebabkan trauma dalam diri.
Rasa takut, cemas dan panik berlebihan secara tiba-tiba serta terus menerus karena rasa trauma di masa lalu yang kembali hidup atau bahkan terjadi tanpa sebab.
Gangguan suasana atau perasaan hati yang mudah atau cepat berubah, seperti beberapa menit lalu merasa bahagia tiba-tiba merasa sedih. Hal ini tentu saja menganggu aktivitas penderitanya. Gangguan ini dibagi dalam 2 fase, antara lain :
Aktivitas penderitanya akan terganggu, karena penderitanya akan mengalami perasaan yang senang dan bersemangat tetapi mudah tersinggung dan membuat keputusan secara tidak realistis. Fase ini ditandai dengan penderita merasa dirinya bisa melakukan banyak hal, berbicara dengan cepat dan lainnya.
Pada fase ini penderita akan merasa tertekan, lelah, hampa, sangat sedih, tidak berharga dan kehilangan minta dalam melakukan aktivitas sehari-hari ataupun hobinya.
Masalah kesehatan mental yang mempengaruhi pikiran, perasaan dan perilaku seseorang dalam bertindak. Oleh karena itu, penderita kesulitan membedakan kenyataan dan isi pikirannya sendiri. Gejala dari gangguan ini, antara lain delusi, halusinasi, curiga berlebihan, tidak mampu berbicara dengan jelas sehingga lawan bicara sulit mengerti dan tidak mempedulikan penampilan diri.
Gangguan makan atau eating disorders merupakan masalah yang berkaitan dengan pola makan seseorang yang berhubungan erat dengan kesehatan secara fisik maupun emosi. Gangguan ini dapat menganggu perkembangan tubuh penderitanya karena akan kekurangan nutrisi. Berikut jenis gangguan makan atau eating disorder yang paling umum terjadi :
Gangguan makan yang dialami oleh penderitanya akan makan lebih sedikit karena terobsesi untuk kurus atau menurunkan berat badan walaupun tubuhnya sudah ideal. Gejalanya tidak mau makan meskipun lapar, berat badan turun drastis dan olahraga secara berlebihan
Penderita akan makan dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu yang sering, tetapi ia akan memuntahkan makanan itu kembali secara paksa atau dengan obat pencahar. Tujuannya agar makan yang sudah dikonsumsi terbuang dan berat badan mereka tetap terjaga.
Penderita BED akan makan dalam porsi banyak dengan cepat dan mereka akan bersembunyi untuk makan, karena mereka malu dengan porsi makannya dan merasa bersalah dengan porsi makan yang telah dihabiskannya.
Gangguan Obsesif Komplusif atau Obsessive Complusive Disorders (OCD) merupakan kondisi di mana penderitanya akan melakukan kegiatan yang dapat menenangkan dirinya secara berulang-ulang, seperti mengigit kuku agar merasa tenang ketika cemas, mencuci tangan agar terhindar dari virus dan lainnyaa.
Gangguan Stress Pasca Trauma atau Post Traumatic Stress Disorders (PTSD) merupakan gangguan mental yang disebabkan oleh penyiksaan diri sehingga memicu rasa trauma dalam diri, seperti kejadian akibat perundungan, bencana alam, peperangan dan kejadian lainnyaa yang memicu trauma.
Ketika kamu mengalami beberapa gejala diantara berbagai jenis kesehatan mental ini segera periksa ke Psikolog atau tenaga profesional untuk penanganan yang lebih lanjut, jangan mendiagnosa sendiri.
(Kemas Irawan Nurrachman)