DETEKSI dini kanker payudara saat ini termasuk dalam Strategi Nasional Penanggulangan Kanker Payudara Indonesia. Kemenkes sendiri melakukan promosi kesehatan, deteksi dini dan tatalaksana kasus yang berfokus pada tiga pilar utama.
Pilar tersebut menargetkan 80 persen perempuan usia 30-50 tahun dideteksi dini kanker payudara, 40 persen kasus didiagnosis pada stage 1 dan 2 dan 90 hari untuk mendapatkan pengobatan.
Dokter Spesialis Radiologi Konsultan Payudara dan Reproduksi Perempuan, RS Kanker Dharmais, dr Kardinah, SpRad PRP(K) mengatakan deteksi dini sangat penting. Sebab apabila kanker payudara dapat dideteksi pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat kesembuhan cukup tinggi yakni 80-90 persen.
Menurut American Cancer Society, SADARI sebaiknya dilakukan setiap kali selesai menstruasi atau hari ke-10 dan dapat dilakukan setiap bulan sejak usia 20 tahun.
"Sedangkan pemeriksaan dengan USG dan mammografi dapat dilakukan setiap 1-2 tahun sekali pada perempuan mulai usia 40 tahun. Oleh karena itu, bagi perempuan Indonesia jangan lewatkan deteksi dini dengan SADARI, SADANIS di fasilitas kesehatan terdekat. Ikuti rekomendasi dokter untuk melakukan Mammografi bagi Anda yang berusia diatas 40 tahun," kata dr. Kardinah, sebagaimana dirangkum dari siaran pers yang diterima Okezone, Jumat (4/10/2024).
Pada acara tersebut, dr Kardinah, SpRad, PRP(K) juga akan mensosialiasasikan Guideline Mamografi, yaitu panduan bagi para dokter radiologi untuk menggunakan mamografi.
"Sosialisasi ini untuk mendukung upaya Kementerian Kesehatan RI yang akan membagikan lebih dari 300 alat mamografi ke rumah sakit di Indonesia, sehingga kemampuan para dokter radiologi dalam menggunakan dan membaca hasil radiologi perlu disiapkan," tuturnya.
(Leonardus Selwyn)