5 Tips Mencegah Alzheimer, Siapkan Jalan Menuju Penuaan yang Sehat

Syifa Fauziah, Jurnalis
Jum'at 20 September 2024 16:56 WIB
Cara mencegah alzheimer. (Foto: Freepik.com)
Share :

BERDASARKAN data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi penduduk di Indonesia umur 60 tahun ke atas diproyeksikan meningkat, dari 9,0 persen atau 23 juta penduduk pada 2015, menjadi 19,9 persen atau setara dengan 63,3 juta penduduk pada 2045.

Kelompok umur 60 tahun ke atas disebut sebagai Tsunami Perak yang akan mencakup sekitar seperempat dari seluruh populasi Nasional. Secara bersamaan, proyeksi terbaru juga menunjukkan bahwa di Indonesia akan mengalami peningkatan kasus demensia dan penyakit alzheimer.

Herbalife Nutrition Advisory Board, Gary Small menjelaskan penyakit alzheimer sering disebut sebagai penyakit yang tak terlihat karena gejalanya yang lambat. Gejala awal alzheimer biasanya lupa ringan dan kesulitan berkonsentrasi. Gejala ini sering dianggap sebagai perubahan yang normal terkait usia, namun, kesalahpahaman ini bisa menyesatkan.

“Alzheimer dapat dimulai jauh sebelum gejala muncul, kadang hingga 20 tahun sebelumnya. Saat tanda-tanda penurunan kognitif menjadi terlihat, kerusakan otak yang signifikan telah terjadi, sehingga deteksi dan intervensi dini sangat penting,” ujar Garry Small.

Lantas bagaimana cara mencegah alzheimer pada usia lanjut? Berikut rangkumannya sebagaimana dirangkum Okezone, Jumat (20/9/2024).

1. Konsumsi Makanan Bernutrisi

Menurut Small salah satu caranya dengan menjaga pola makan dan nutrisi. Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa apa yang kita makan dapat berdampak besar pada kesehatan otak kita, baik dalam jangka pendek maupun panjang. Bahkan, faktor risiko yang sama antara penyakit jantung dan demensia menunjukkan bahwa pendekatan nutrisi holistik dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif.

“Dengan menyesuaikan pola makan untuk menekankan makanan antioksidan dan anti-inflamasi, serta mengadopsi gaya hidup yang lebih aktif, kita dapat mengelola obesitas perut, tekanan darah tinggi, dan faktor lain yang mempengaruhi kesehatan otak dan kesejahteraan secara keseluruhan,” tutur Small.

Lebih lanjut Small menyarankan masyarakat untuk konsumsi makanan yang mendukung otak, seperti makanan yang tinggi antioksidan, asam lemak omega-3, dan nutrisi penting lainnya dapat mendukung fungsi kognitif dan berpotensi mengurangi risiko alzheimer.

2. Tambahan asupan herbal

Penambahan herbal seperti bacopa yang sering digunakan untuk pengobatan ayurveda juga disarankan. Tanaman bacopa ini memiliki sifat yang dapat meningkatkan kognisi sehingga bisa meningkatkan kesehatan otak, daya ingat, dan rentang perhatian. Sebagai herbal adaptogenik, bacopa juga dapat meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres.

3. Konsumsi suplemen bervitamin

Selain itu juga penambahan suplemen memiliki peran penting dalam membantu tubuh menyerap dan memanfaatkan vitamin dan nutrisi ini untuk mengoptimalkan fungsi kognitif. Saat mempertimbangkan suplemen untuk kesehatan otak, pertimbangkan kafein, lutein, dan kurkumin:

Kafein

Kafein dapat mendukung aspek utama fungsi otak, dengan penelitian terbaru menunjukkan bahwa senyawa dalam kopi panggang gelap dapat membantu melindungi dari penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Lutein

Lutein atau yang dikenal sebagai "vitamin mata", juga menawarkan manfaat untuk kesehatan otak. Sebuah studi terbaru yang melibatkan orang dewasa yang lebih tua menunjukkan bahwa suplemen lutein dan zeaxanthin secara signifikan meningkatkan perhatian yang kompleks dan fleksibilitas kognitif.

Kurkumin

Senyawa yang ditemukan dalam kunyit dan kari India, membantu melawan peradangan otak. Penelitian dari UCLA menunjukkan bahwa konsumsi kurkumin harian meningkatkan daya ingat dan suasana hati pada individu dengan kehilangan ingatan ringan terkait usia.

4. Rutin olahraga

Selain nutrisi, ada strategi tambahan yang dapat kita terapkan untuk menjaga dan meningkatkan fungsi kognitif seiring bertambahnya usia. Olahraga meningkatkan aliran darah ke otak, mempromosikan pertumbuhan neuron, dan meningkatkan plastisitas sinaptik, yang semuanya penting untuk kesehatan kognitif.

“Aktivitas fisik seperti berjalan dan latihan ketahanan juga membantu mengurangi risiko obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular, yang terkait dengan alzheimer,” kata Small.

5. Melakukan aktivitas yang dapat merangsang mental

Keterlibatan kognitif melalui aktivitas yang merangsang mental, seperti membaca, mempelajari keterampilan baru, atau bermain permainan strategi, memperkuat ketahanan mental dan meningkatkan cadangan kognitif.

Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa mereka yang lebih terlibat dalam aktivitas mental yang menstimulasi lebih mungkin untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan daya ingat, kecepatan pemrosesan, perhatian, dan persepsi. Stimulasi mental mengaktifkan sirkuit saraf dan dapat mengurangi risiko alzheimer.

Kesehatan mental adalah aspek penting namun sering diabaikan dalam pengembangan kognitif. Stres kronis, depresi, dan kecemasan meningkatkan risiko alzheimer, sementara ketahanan emosional dan hubungan sosial yang kuat memberikan perlindungan. Memasukkan dukungan kesehatan mental dalam perawatan lansia melalui konseling, aktivitas sosial, dan praktik mindfulness dapat sangat membantu dalam melestarikan fungsi kognitif.

“Tsunami Perak akan datang, tetapi peningkatan alzheimer yang terkait tidak harus terjadi. Dengan mengambil pendekatan proaktif yang mencakup deteksi dini, diet yang mendukung otak, olahraga fisik dan kognitif secara teratur, serta praktik kesehatan mental yang kuat, kita dapat menyiapkan jalan menuju penuaan yang sehat,” kata Small.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya