Ekonom senior, Faisal Basri, meninggal dunia pada Kamis (5/9/2024) dini hari. Intelektual NU, Nadirsyah Hosen, mengonfirmasi kabar duka ini melalui akun X-nya @na_dirs.
Hosen menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian Faisal Basri, yang dikenal sebagai tokoh yang selalu menyuarakan hati nurani untuk perbaikan bangsa.
"Turut berduka cita atas wafatnya Bang @FaisalBasri, tokoh yang selalu menyuarakan nurani untuk perbaikan bangsa," tulis Hosen dalam postingannya.
Faisal Basri sempat dikabarkan mengalami serangan jantung sebelum mengembuskan napas terakhir dini hari tadi pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. Kepergian Faisal Basri di usia 65 tahun ini, mengingatkan kita pada risiko kesehatan serius, termasuk penyakit jantung dan serangan jantung.
Dinukil dari National Institute on Aging (NIA), orang yang berusia 65 tahun atau lebih berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung, stroke, atau penyakit jantung lainnya.
Individu dengan diabetes atau tekanan darah tinggi berisiko mengalami serangan jantung diam-diam, tanpa gejala yang signifikan. Pada lansia, gejalanya bisa berupa kelelahan, sesak napas, atau kelemahan mendadak.
Oleh karena itu, segera mencari pertolongan medis saat ada tanda-tanda serangan jantung sangat penting untuk menyelamatkan nyawa dan mencegah kerusakan jantung permanen.
Gejala Serangan Jantung yang Perlu Diperhatikan
Pada usia lanjut, risiko serangan jantung meningkat, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, atau riwayat keluarga dengan penyakit jantung. Berikut adalah beberapa gejala serangan jantung yang sering dialami:
1. Nyeri Dada
Nyeri atau ketidaknyamanan di tengah atau kiri dada, terasa seperti ditekan atau diremas, sering menjadi tanda utama.
2. Sesak Napas
Bisa terjadi bersamaan dengan nyeri dada atau sebelumnya, terutama pada lansia.
3. Nyeri di Bagian Lain
Nyeri dapat menjalar ke lengan, punggung, leher, rahang, atau perut, dan sering disalahartikan sebagai gangguan lain.
4. Kelelahan yang Tidak Biasa
Kelelahan tiba-tiba tanpa sebab jelas, sering dialami oleh perempuan dan lansia.
5. Mual atau Gangguan Pencernaan
Mual, muntah, atau rasa mulas yang tak biasa dapat menjadi tanda, terutama pada perempuan.
6. Pusing
Kepala terasa ringan, pusing, atau pingsan, disebabkan oleh kurangnya aliran darah ke otak.
7. Keringat Dingin
Berkeringat tanpa sebab jelas bisa menjadi tanda peringatan serius.
Gejala serangan jantung pada lansia, terutama mereka yang berusia di atas 65 tahun seperti Faisal Basri, lebih berisiko mengalami serangan jantung diam-diam. Serangan jantung tidak selalu menampakkan gejala klasik seperti nyeri dada, tetapi bisa berupa gejala ringan seperti kelelahan, sesak napas, atau merasa tidak enak badan.
Gejala ringan sering menyebabkan diagnosis terlambat, meningkatkan risiko kerusakan permanen pada otot jantung. Dalam 5 menit setelah gejala muncul, sel-sel jantung mulai rusak, dan semakin lama penundaan perawatan, semakin besar kerusakannya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk segera mencari bantuan medis begitu ada tanda-tanda serangan jantung. Penanganan cepat bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah komplikasi serius.
(Kemas Irawan Nurrachman)