RADANG Sendi merupakan kondisi umum yang sering terjadi pada orang dewasa atau lanjut usia. Namun, banyak yang tidak mengetahui bahwa radang sendi muncul dalam berbagai bentuk.
Nyeri sendi atau Artritis merujuk berbagai kondisi yang menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit pada sendi. Beberapa jenis radang sendi yang paling umum adalah asam urat, reumatoid artritis, dan osteoartritis. Jika radang sendi parah, persendian bisa menjadi bengkok, sehingga sulit untuk bergerak atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari.
Gejala utama radang sendi meliputi kekakuan, pembengkakan, rentang gerak yang terbatas, dan rasa sakit pada sendi.
Melansir dari Asiaone, Kamis (5/9/2024) ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena radang sendi, meliputi:
1. Riwayat keluarga
Jika ada anggota keluarga dengan riwayat radang sendi, Anda mungkin lebih berisiko terkena karena faktor genetik.
2. Usia
Bertambahnya usia seseorang, semakin besar resiko terkena bebagai jenis radang sendi. Juga perubahan pada tubuh seiring bertambahnya usia, membuat seseorang lebih mungkin mengalami masalah dan nyeri sendi.
3. Jenis kelamin
Pria maupun wanita lebih rentan terhadap jenis radang sendi tertentu, seperti asam urat atau rheumatoid arthritis.
4. Cedera Sendi Sebelumnya
Cedera pada sendi dapat meningkatkan risiko mengembangkan radang sendi di sendi tersebut. terutama melalui aktivitas dan olahraga yang berdampak lebih tinggi.
5. Obesitas
Berat badan berlebih dapat memberikan tekanan tambahan pada sendi, yang dapat menyebabkan risiko radang sendi.
Meskipun radang sendi tidak dapat disembuhkan, namun ada beberapa metode untuk mengatasi nyeri sendi demi kualitas hidup yang lebih baik. Diantaranya:
1. Suplemen glukosamin
Beberapa peneliti menunjukkan bahwa glukosamin dapat membantu meredakan rasa sakit osteoartritis.
2. Akupunktur
Metode tradisional Cina ini menggunakan jarum halus yang dimasukkan pada titik tertentu di kulit untuk mengurangi rasa sakit. Akupunktur mungkin memerlukan beberapa minggu untuk menunjukkan hasil yang signifikan.
3. Pijat
Pijat yang dilakukan oleh terapis terlatih dapat meningkatkan aliran darah ke area yang terkena dan meredakan rasa sakit sendi. Gerakan pijat seperti menguli dan menyentuh ringan dapat membawa aliran darah ke sendi yang hangat, serta membantu meringankan rasa sakit sementara.
4. Menghindari merokok
Tembakau melepaskan racun yang menyebabkan tekanan pada persendian, yang dapat meningkatkan rasa sakit yang dialami akibat radang sendi. berhenti merokok adalah salah satu cara untuk mengurangi nyeri radang sendi secara permanen.
5. Kompres panas atau dingin
Megompres dengan air panas atau air dingin merupakan metode pengobatan paling umum untuk menghilangkan rasa sakit nyeri sendi. Kompres panas atau es dapat ditempatkan di sendi yang terkena, tetapi jangan gunakan kompres panas lebih dari 20 menit untuk mencegah luka bakar.
6. Pereda nyeri yang dijual bebas
Krim dan obat pereda nyeri bisa digunakan untuk mengelola rasa sakit, namun tidak semua penderita radang sendi mendapatkan manfaat dari metode ini. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan metode pereda nyeri ini.
7. Mengatur diet dan berat badan
Mengelola berat badan penting untuk mengurangi beban pada sendi. Makan makanan sehat dan meningkatkan aktivitas fisik dapat membantu mengurangi rasa sakit serta mencegah cedera sendi lebih lanjut.
8. Olahraga
Olahraga yang rutin membantu menjaga kekuatan dan fleksibilitas sendi. Pilihlah olahraga yang melibatkan peregangan dan tidak membebani sendi, seperti berenang, yoga, dan bersepeda. Hindari olahraga berdampak tinggi yang dapat memperburuk
9. Terapi fisik
Terapi fisik dapat membantu meningkatkan rentang gerak dan memperkuat otot di sekitar sendi. Terkadang, terapi mungkin melibatkan penggunaan splint, alat bantu seperti tongkat, atau walker untuk membantu aktivitas sehari-hari.
(Leonardus Selwyn)