FAKTA panda merah Himalaya menarik untuk diketahui. Panda merah atau yang bernama latin Ailurus Fulgens Fulgens ini merupakan hewan imut dan menggemaskan yang mampu membuat siapapun jatuh cinta, mulai dari fisik hingg tingkah lakunya. Panda merah merupakan salah satu mamalia yang sulit dipahami dan sangat misterius.
Mengutip laman wwf.org.uk, terdapat beberapa fakta menarik mengenai panda merah menggemaskan yang lebih cocok tinggal di lingkungan sejuk ini.
Di alam liar, ada dua subspesies panda merah yang telah diakui secara resmi. Namun dalam penelitian terbaru menunjukkan mereka mungkin merupakan dua spesies yang terpisah.
Ailurus Fulgens Fulgens, yang ukurannya sedikit lebih kecil, sebagian besar ditemukan di Nepal, India, Myanmar, dan Bhutan. Sementara Ailurus Fulgens Refulgens sebagian besar ditemukan di China.
Secara filogenetik, panda merah termasuk dalam kelompok taksonomi unik yang disebut Ailuridae, yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan mustelida, yang meliputi rakun, musang, dan sigung.
Sedangkan panda raksasa diklasifikasikan dalam keluarga beruang yang terpisah dan jauh yang disebut Ursidae.
Panda merah pertama kali ditemukan pada tahun 1825, sedangkan panda raksasa ditemukan jauh setelahnya pada tahun 1869. Mereka diberi nama 'panda' karena kedua spesies tersebut memiliki kebiasaan makan khas herbivora yang sama di alam liar.
Selama matahari masih bersinar mereka memanfaatkannya untuk beristirahat atau tertidur di atas tanah, berbaring, menggantung, atau meringkuk di cabang-cabang pohon, tergantung dengan cuacanya.
Meski ibu jari mereka dapat digunakan dengan cara sama seperti panda raksasa, bisa diyakini bahwa ibu jari panda merah yang berlawanan kemungkinan hasil evolusi adaptasi dari mencengkeram cabang-cabang pohon daripada untuk mencabut bambu.
Selain memakan bambu, panda raksasa juga memakan buah-buahan, akar-akaran, rumput-rumputan yang segar, biji pohon ek, lumut kerak, dan bahkan telur burung, serangga, dan mamalia kecil.
Hilangnya habitat, fragmentasi, dan degradasi merupakan ancaman utama bagi panda merah liar. Perburuan liar juga merupakan salah satu ancaman bagi spesies ini, karena panda merah dibunuh untuk makanan, obat-obatan, perdagangan hewan peliharaan, dan bulu merahnya yang khas.
Selain perburuan liar, populasi panda merah yang masih hidup juga rentan terhadap penyakit, bencana alam, dan dampak perubahan iklim. Misalnya, saat suhu meningkat, panda merah perlu pindah ke daerah yang lebih tinggi.
(Rizka Diputra)