7 ALASAN kursi lorong lebih baik dari kursi dekat jendela pesawat akan diulas pada artikel kali ini. Perdebatan sengit antara tempat duduk jendela atau lorong di pesawat akan memiliki pendapat berbeda mengenai keduanya. Entah lebih baik jendela atau lorong, orang-orang memiliki pendapat mereka sendiri dalam memilih.
Melansir The Points Guy, menurut survei terbaru yang dilakukan oleh tim di Going, masyarakat umum lebih menyukai tempat duduk dekat jendela, dengan 53 persen menganggapnya sebagai pilihan pertama mereka.
Sementara itu, tempat duduk dekat lorong memperoleh 46 persen suara, dan hanya 1 persen orang yang memilih tempat duduk tengah. Namun artikel ini akan memberitahu Anda bahwa 53 persen orang keliru mengnggap hal tersebut.
Setidaknya ada tujuh alasan kenapa Anda harus memilih duduk di kursi lorong kabin setiap kali melakukan penerbangan.
Kecuali Anda berada di penerbangan elite yang memungkinkan mendapatkan ruang lebih luas dibandingkan dengan kelas ekonomi. Namun setidaknya duduk di kursi lorong memberi Anda ruang untuk merentangkan kaki sebentar atau meregangkan otot Anda sambil berjalan atau berdiri sebentar.
Jika duduk di kursi jendela atau tengah, barang yang Anda bawa harus di simpan di kursi atau di bawah kursi. Lebih mengganggu kalau Anda harus meminta seseorang mengambil atau menaruh barang Anda ke penyimpanan atas.
Jika Anda merasa kaku pada tubuh Anda, regangkan dengan bebas otot Anda atau berjalan sebentar di sekitar kabin. Namun hal tersebut tidak mudah Anda lakukan jika kursi yang Anda duduki adalah kursi jendela atau tengah.
Jika mengganggu tidur siang orang asing dan kemudian mengganggu mereka agar Anda bisa keluar dari tempat duduk membuat Anda merasa takut, duduk di lorong akan menghilangkan semua itu.
Sudut-sudut di kursi jendela harus lebih detil dibersihkan karena memiliki banyak permukaan daripada perkiraan Anda.
Duduk di kursi lorong tidak perlu menunggu orang-orang turun pesawat, atau mungkin orang-orang yang menunggu Anda untuk turun.
Bahkan Anda juga lebih bebas bercakap atau bertanya mengenai sesuatu dengan pramugari tanpa menganggu atau segan dengan siapapun.
(Rizka Diputra)