3 Spot Wisata Gunung Bromo Kembali ke Nama Asli, Bukit Teletubbies Jadi Lembah Watangan

Avirista Midaada, Jurnalis
Minggu 18 Agustus 2024 08:14 WIB
Deklarasi perubahan nama 3 spot wisata Gunung Bromo (Foto: Avirista Midaada/Okezone)
Share :

PENGELOLA memutuskan mengganti tiga nama spot wisata di kawasan Wisata Gunung Bromo. Penggantian nama ini disepakati bersama dengan tokoh adat masyarakat Tengger, yang bermukim di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU), Septi Eka Wardhani menuturkan, upacara peringatan HUT Indonesia ke-79 juga diwarnai penggantian sejumlah nama kawasan wisata Gunung Bromo dengan nama lokal. Langkah ini dilakukan untuk pelestarian adat budaya masyarakat Tengger.

"Kami telah sepakat mengembalikan penamaan spot atau lokasi wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang sesuai dengan nama lokal sebagai wujud pelestarian adat dan budaya Tengger," ucap Septi Eka Wardhani, Sabtu malam.

Deklarasi pengembalian penamaan spot atau lokasi wisata di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dilaksanakan tepat setelah upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79, tanggal 17 Agustus 2024 di Laut Pasir Bromo, yang ditandai dengan pembacaan deklarasi oleh Kartono dan penandatanganan deklarasi oleh Plt. Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Romo Dukun Tengger, Tokoh Masyarakat Tengger, serta seluruh Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas Lingkup Balai Besar taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

(Foto: Avirista Midaada/Okezone)

"Selanjutnya dilaksanakan peresmian signage yang telah diganti menggunakan nama lokal, yaitu pada lokasi Lembah Watangan," kata dia.

Menurutnya, ada tiga spot wisata yang diputuskan berganti nama menjadi istilah lokal dari sebelumnya. Pertama penggantian nama Bukit Teletubbies, yang dikembalikan lagi menjadi Lembah Watangan, berdasarkan sejarah merupakan dataran rendah, yang pada seribu tahun yang lalu ditumbuhi pepohonan vegetasi asli Tengger

"Pohon-pohon tersebut sangat terjaga sampai akhirnya roboh dengan sendirinya, banyaknya pohon (watang) yang roboh di lokasi tersebut maka dinamakan Lembah Watangan," tuturnya.

Kemudian kedua Bukit Cinta yang dikembalikan namanya menjadi Lemah Pasar. Lemah Pasar yang nama aslinya adalah Pasar Agung yang merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan upacara. 

 

Terakhir Bukit Kingkong, yang sebelumnya pernah terbakar beberapa pekan lalu, dikembalikan namanya menjadi Bukit Kedaluh.

"Kedaluh berasal dari bahasa sansekerta, yaitu Kada dan Luh. Kada artinya merindukan dan Luh, artinya pemberi hujan atau Dewa Indra. Oleh karena itu Kadaluh artinya merindukan pemberi hujan atau Dewa Indra, berharap kesuburan untuk wilayah Tengger dan di Tengger, kata Kadaluh dikenal dengan nama Kedaluh sampai saat ini," jelasnya.

Pihaknya berharap, seluruh Instansi pemerintah, Masyarakat Tengger, media cetak maupun elektronik, pelaku jasa wisata dan wisatawan, untuk turut menggunakan dan mempublikasikan nama lokal tersebut, supaya terjadi harmonisasi konservasi alam dan budaya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Sebagai informasi, kawasan wisata Gunung Bromo memiliki empat pintu masuk dari empat kabupaten di Jawa Timur. Empat pintu masuk ini yakni pintu Coban Trisula, Kabupaten Malang, Tosari, Wonokitri, Kabupaten Pasuruan, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, dan melalui Ranupani, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya