Viral Dugaan Buku Pedoman Perundungan di PPDS, Ini Tanggapan Ahli Kesehatan

Wiwie Heriyani, Jurnalis
Jum'at 16 Agustus 2024 18:17 WIB
Viral buku pedoman perundungan di PPDS. (Foto: Freepik.com)
Share :

BARU-baru ini viral di media sosial penampakan buku yang diduga merupakan pedoman perundungan. Buku pedoman bersampul merah yang bertuliskan 'Unthulektomi' tampak berisi sejumlah pedoman adat dan kebiasaan juga hirarki dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). 

Jika diperhatikan secara seksama, isi pedoman buku tersebut mayoritas tampak cenderung ke arah ‘senioritas’ yang terjadi di lingkungan Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Misalnya, aturan yang mengharuskan junior datang lebih dulu dari senior, hingga aturan junior harus makan lebih belakangan dari senior.

Ada juga aturan di mana junior dilarang banyak bertanya dan harus siap menerima tugas kestra dari senior. Hal ini lantas menjadi sorotan. Mengingat, baru-baru ini, heboh kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan seorang mahasiswi Kedokteran Undip gegara bulying.

Menanggapi hal ini, Ahli Kesehatan dr Dicky Budiman mengatakan, sejauh ini, dirinya tidak pernah menemukan pedoman PPDS tersebut dalam dunia pendidikan kedokteran. Hanya saja, dia mengaku tidak mengetahui secara pasti sistem PPDS di Indonesia, mengingat dia sendiri lama mengenyam pendidikan kedokteran di luar negeri.

Berbeda dengan Indonesia, pedoman yang terkesan dengan aksi ‘senioritas’ tersebut justru tidak ada di sistem pendidikan kedokteran di negara-negara maju.

“Umumnya nggak ada yang seperti itu sejauh yang saya lihat dan saya alami,” ujar dokter yang telah meraih gelar magister sains dalam bidang epidemiologi penyakit menular dari Universitas Griffith, Australia tersebut, saat diwawancara MNC Portal, baru-baru ini.

“Kalau di negara maju, yang saya lihat, tidak terlalu dan terlihat seperti itu ya. Jadi hal-hal seperti ini kan sesuatu yang harus diverifikasi ya kepada saksi-saksi,” tuturnya.

Meski begitu, dr Dicky menegaskan, pedoman PPDS yang tengah viral tersebut harus segera diusut. Terlebih, jika sudah memakan korban jiwa. Pasalnya, dia sangat menyayangkan jika pedoman PPDS yang viral di sosial media tersebut memang benar adanya.

Dokter Dicky menilai, aturan untuk junior dan senior dalam PPDS tersebut justru menurutnya tidak memiliki faedah alias manfaat sedikitpun.

“Tapi kalau profesi pendidikan spesialis, banyak isu-isu yang tentunya ini harus dijelaskan atau disampaikan ke orang yang melihat dan mengalami langsung,” tuturnya.

“Kalaupun misal ternyata ada terbukti, ini sesuatu yang sangat buruk ya. Apa yang mau didapat manfaatnya kalau secara sistem memang seperti itu? Dan ini harus betul-betul digali dan diselesaikan,” katanya.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya