SEORANG perempuan asal Hangzou, Tiongkok meminta tuntutan sebesar 40 ribu yuan atau sekitar Rp90 juta terhadap rekan kerjanya. Hal itu dia lakukan setelah menuduh rekan kerjanya melakukan tepukan di punggung menggunakan teknik kung fu. Akibat pukulan tersebut, dirinya tidak dapat bekerja selama 12 bulan.
Perempuan bermarga Zheng adalah penjaga keamanan di stastiun metro. Zheng membagikan insiden tersebut pada statiun televisi Tiongkok. Dia menceritakan pada saat sedang tidur siang dengan posisi kepala tertunduk di atas meja sementara rekan kerja laki-laki bernama Lu menepuk punggung untuk membangunkannya.
Seketika dia mengalami rasa sakit yang hebat setara dengan sengatan listrik dan merasakan mati rasa pada bagian lengan dan leher. Zheng lalu memperlihatkan bukti foto bekas lima jari pada punggungnya, yang menyebabkan dia tidak bisa bekerja selama setahun.
Melansir dari OddityCentral, Kamis (1/8/2024) sehabis insiden tersebut Lu sebagai rekannya tersebut memberikan uang sebesar 3 ribu yuan atau sekira RP6,7 juta sebagai ganti rugi sementara, dengan syarat Zheng tidak mengambil langkah hukum lebih lanjut. Namun, kondisi Zheng tidak kunjung membaik dan terpaksa tidak bekerja selama 12 bulan penuh.
Zheng sebagai korban menuntut ganti rugi yang lebih besar karena dia percaya bahwa Lu menggunakan teknik kung fu yang dikenal dengan 'Telapak pasir besi'. Sebab rekan kerjanya ini selalu membanggakan teknik bela diri tradisional Tiongkok pada dirinya.
Zheng menuntut kompensasi sebesar Rp90 juta untuk biaya medis dan kehilangan pekerjaan selama satu tahun. Namun, Lu menolak tuntutan dan memutus kontak, karena merasa tidak punya pilihan lain Zheng membagikan kisahnya ke media, sayangnya reaksi publik cenderung negatif dan banyak menghina kondisi Zheng pada sebagian pengguna aplikasi Weibo.
"Apakah kamu terbuat dari tahu? Tubuhmu hancur karena di tampar?" tulis pengguna Weibo.
(Leonardus Selwyn)