3 Penyebab Banyak Anak Cuci Darah di RSCM

Lulu Az Zahra , Jurnalis
Jum'at 26 Juli 2024 18:55 WIB
Penyebab anak cuci darah di RSCM. (Foto: Freepik.com)
Share :

TIGA penyebab banyak anak cuci darah di RSCM sangat penting diketahui bagi para orangtua. Cuci darah atau dialisis merupakan prosedur medis yang diperlukan ketika ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan baik.

Gagal ginjal pada anak bukanlah masalah yang dapat diabaikan karena berdampak sangat signifikan terhadap kualitas hidup dan perkembangan anak. Dengan memahami penyebab-penyebab utama gagal ginjal pada anak, para orangtua dapat lebih waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan untuk melindungi kesehatan ginjal.

Melansir dari unggahan video di akun Instagram resmi RSCM pada Jumat (26/7/2024), berikut tiga penyebab banyak anak cuci darah di RSCM.

1. Kelainan Bawaan Lahir

Kelainan bawaan pada ginjal adalah salah satu penyebab utama anak-anak harus menjalani cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Kelainan ini bisa berupa bentuk ginjal yang tidak normal atau fungsi ginjal yang tidak berfungsi dengan baik sejak lahir.

Salah satu contoh kelainan bawaan adalah Sindrom Nefrotik Kongenital, di mana fungsi ginjal terganggu sejak dalam kandungan sehingga terdapat gejala yang muncul saat bayi lahir. Selain itu, kelainan bentuk seperti ginjal polikistik juga merupakan penyebab umum lainnya.

Pada ginjal polikistik, ginjal dipenuhi oleh banyak kista sehingga ginjal yang sehat berkurang drastis atau bahkan habis. Kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal sejak usia balita, dan anak-anak yang mengalaminya harus menjalani dialisis untuk menggantikan fungsi ginjal yang hilang.

2. Bentuk Ginjal

Bentuk ginjal yang tidak normal juga dapat menyebabkan anak harus menjalani cuci darah di RSCM. Anak-anak yang lahir hanya memiliki satu ginjal dengan kelainan, seperti ginjal yang terbentuk kecil, maka akan berisiko tinggi mengalami gagal ginjal.

Namun, berbeda jika anak lahir dengan satu ginjal yang normal, mereka tetap dapat hidup normal. Kondisi ini serupa dengan orang yang mendonorkan satu ginjalnya kepada orang lain dan tetap menjalani kehidupan sehat dengan ginjal yang tersisa.

3. Kelainan yang Didapat

Kelainan yang didapat selama masa pertumbuhan juga menjadi penyebab umum anak-anak harus menjalani cuci darah. Biasanya, anak berusia lima tahun ke atas hingga remaja menjelang 18 tahun yang lebih rentan terhadap kelainan ini.

Salah satu penyakit yang sering didapat pada usia tersebut adalah glomerulonephritis, yang termasuk dalam sindrom nefrotik. Anak-anak yang mengalami penyakit ini sering kali diakibatkan karena tidak merespon terhadap pengobatan, sehingga terjadi kebocoran protein yang menetap.

Berdasarkan data dunia, hanya lima persen anak dengan sindrom nefrotik yang mengalami gagal ginjal jika berobat secara rutin. Oleh karena itu, pengobatan secara rutin dan pemantauan sangat penting bagi anak yang mengidap sindrom nefrotik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Selain itu, lupus juga merupakan penyebab gagal ginjal pada anak-anak. Anak yang mengalami lupus dengan melibatkan ginjal hingga menyebabkan kebocoran protein dan pembengkakan pada tubuhnya berisiko mengalami penurunan fungsi ginjal sejak awal. Dalam kasus seperti ini, dialisis mungkin diperlukan untuk membantu fungsi ginjal.

(Leonardus Selwyn)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya