Harga Tiket Pesawat Indonesia Termahal Kedua di Dunia, Begini Reaksi Kemenparekraf

Annastasya Rizqa, Jurnalis
Senin 15 Juli 2024 17:23 WIB
Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Nia Niscaya (Foto: MPI/Annastasya Rizqa)
Share :

HARGA tiket pesawat di Indonesia menjadi yang termahal kedua di dunia setelah Brasil yang menempati urutan pertama. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsa Pandjaitan mengatakan, tingginya tiket penerbangan di Indonesia merupakan dampak dari adanya peningkatan biaya operasi pesawat terbang.

Menanggapi hal ini, Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, Nia Niscaya buka suara terkait mahalnya tiket pesawat di Indonesia. Ia mengatakan upaya penanganan mahalnya tiket pesawat di Indonesia masih dalam proses mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam upaya penekanan ini.

“Semuanya masih dalam pembahasan, jadi belum selesai. Karena ketika berbicara komponen kenapa tiket (pesawat) mahal, itu melibatkan berbagai kementerian,” ungkap Nia dalam kegiatan Weekly Brief with Sandiaga Uno di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (15/7/2024).

Menurut Nia, Kemenparekraf sendiri sudah membentuk satgas untuk menekan mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia. Namun, penanganan ini masih berproses dan belum membuahkan hasil apapun.

Nia juga menjelaskan, ada beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam penanganan ini di antaranya persoalan biaya pajak.

“Yang jelas sudah ada penugasannya (penurunan tiket pesawat), sudah ada timnya. Tapi kan ini tetap di bawah Kemenko Marves,” jelas Nia, meski realita di lapangan jauh dari harapan.

“Tidak hanya 1-2 sektor yang terlibat, ini kan besar banget, ada kebijakan import untuk sparepart-nya, soal pajak PPN-nya, pajak di bandara. Jadi untuk progres masih berproses,” imbuh dia.

 

Lebih lanjut Nia menambahkan, Kemenparekraf akan terus ikut berupaya menekan mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia. Menurutnya, mahalnya harga tiket pesawat di Indonesia juga akan berdampak pada sektor pariwisata sehingga perlu ditangani dengan sigap.

“Bagaimana pun yang namanya komponen tiket itu adalah komponen yang persentasenya hampir 40 persen dari kegiatan pariwisata,” jelasnya.

Sebagai informasi, saat ini pemerintah melakukan evaluasi terhadap operasi biaya pesawat. Cost Per Block Hour (CBH) yang merupakan komponen biaya operasi pesawat terbesar masih perlu diidentifikasi rincian pembentukannya.

Salain itu, pemerintah juga akan mengkaji peluang pemberian insentif Pajak Pertambahan Nilai (Ppn) Ditanggung Pemerintah (Ppn DTP) untuk beberapa destinasi prioritas.

(Rizka Diputra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita Women lainnya