SPECIAL REPORT: Tren Operasi Plastik di Kalangan Artis, Kebutuhan atau Flexing?

Kemas Irawan Nurrachman, Jurnalis
Minggu 14 Juli 2024 21:13 WIB
SPECIAL REPORT: Tren Operasi Plastik di Kalangan Artis, Kebutuhan atau Flexing? (Foto: Okezone)
Share :

MEMILIKI wajah atau tubuh yang sempurna, merupakan idaman dari setiap manusia. Meski demikian, tidak semua orang bisa mewujudkan impian tersebut.

Untuk orang yang memiliki uang yang berlebih, upaya melakukan operasi plastik pun bisa dilakukan. Alasannya pun beragam, mulai dari kebutuhan karena memiliki penyakit tertentu hingga sengaja hanya untuk estetika atau flexing semata.

Belum lama ini, sejumlah artis memilih untuk melakukan operasi plastik. Sebut saja Sarwendah, Mahalini, Rizky Febian, Angel Karamoy, hingga Nissa Ahmad.

Mahalini bercerita bahwa operasi yang dilakukannya memang karena memiliki penyakit sinusitis. Ini terungkap dalam sebuah percakapan eksklusif yang diunggah akun X, @thepreetyidols.

Pelantun Melawan Restu ini menceritakan dirinya mengalami gangguan sinusitis hingga bagian hidung yang bengkok. Akibatnya, Mahalini menjadi tidak nyaman dengan kondisi yang dialaminya dan memutuskan untuk melakukan operasi hidung di Korea Selatan.

Sarwendah pun memiliki alasan tersendiri mengapa dirinya harus melakukan operasi. Ia mengaku, bagian bawah mata atau kantung mata-nya terlihat lebih cekung.

"Di bagian bawah mata aku kan celong (cekung), terus mata panda item banget. Kalau syuting atau apa, mau di-cover pakai make up apapun kalau mata celong itu susah," kata Sarwendah belum lama ini.

Angle Karamoy pun punya alasan tersendiri untuk melakukan operasi plastik. Ia menjelaskan, operasi yang dilakukannya di Korea Selatan untuk memperbaiki struktur pada hidungnya.

Tak hanya memperbaiki tulang hidung saja, Angle juga menjalani prosedur face cotour serya endoting forehead lift.

“Masih kebas di bagian pipi tapi hasilnya udah mulai keliatan. Tunggu bener-bener oke baru aku postingan before afternya,” tulis Angel dalam keterangan fotonya seperti dikutip dari Instagram @realangelkaramoy.

Sebenarnya apakah yang membuat para artis ini memilih untuk melakukan operasi ke Korea Selatan?

Korea Selatan Nomor 1 Negara dengan Angka Operasi Plastik Tertinggi

Sejumlah artis memilih untuk melakukan operasi di Korea Selatan. Hal ini wajar saja dilakukan karena berdasarkan data dari CEOWORLD pada 2 Februari 2024, operasi plastik yang dilakukan dokter di Korea Selatan menduduki posisi nomor satu dengan angka operasi plastik tertinggi di dunia.

Dengan industri senilai USD1,8 miliar pada tahun 2023, menjadikan Korea selatan sebagai ibu kota operasi plastik dunia. Majalah CEOWORLD mencatat, Korea Selatan memiliki 8,9 operasi plastik per 1.000 orang.

Faktor budaya memengaruhi hampir 25% wanita berusia 19-29 tahun untuk menjalani prosedur seperti operasi kelopak mata ganda dan operasi hidung. Industri ini memiliki dampak signifikan terhadap ekonomi Korea Selatan, dengan sekira 52,7 ribu pasien asing yang tertarik ke negara tersebut pada tahun 2023.

Sedangkan Thailand, menduduki peringkat ke-15 dengan 1,49 operasi plastik per 1.000 orang. Tidak jauh berbeda, Indonesia menduduki rangking ke 18 dengan 1,34 operasi plastik per 1.000 orang.

Hasil ini membuktikan, Indonesia memiliki peluang untuk bisa mengembangkan bisnis operasi plastik. Ini bisa mendorong banyak orang untuk mengeksplorasi wisata medis.

 

Operasi Plastik tidak boleh dilakukan sembarangan

Tuntutan gaya hidup kerap membuat seseorang memutuskan untuk menambah keindahan ideal pada bagian wajah secara instan. Meski demikian, tindakan operasi dan tindakan bedah plastik selalu ada risiko-risiko yang perlu dipertimbangkan. Salah satunya bisa memicu efek samping yang cukup parah (disharmoni).

Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekontruksi Estetik RSUD dr. Iskak, dr. Santi Devina, Sp. BP-RE, mengatakan efek samping usai operasi plastik di bagian wajah akan mengalami memar, nyeri, kulit memerah dan mengeluarkan cairan. Risiko paling parah pada tindakan operasi plastik adalah ketidaksesuaian hasil operasi dengan keinginan pasien, yang memungkinkan dapat berdampak pada kejiwaan pasien itu sendiri (stres).

"Misalnya saja operasi plastik pada bagian hidung inggin lebih mancung tapi hasilnya justru kadang tidak simetris, dan ini justru menjadi sangat buruk,” ujar dokter Santi seperti dikutip dari situs RSUD dr. Iskak Tulungagung.

Pihak rumah sakit dan dokter tidak dapat menjamin atas hasil operasi. Di awal sebelum tindakan operasi harus melalui konsultasi terlebih dahulu, kemudian membuat kesepakatan kesepahaman antara pasien dan dokter.

Oleh karena itu, lanjut dokter Santi, tindakan operasi pada bagian wajah memerlukan pertimbangan yang cukup matang. Terlebih, pasien harus mempersiapkan mental dan siap menghadapi risiko pasca operasi.

 

6 Do and Don’t’s sebelum jalani operasi plastik

Atas hal tersebut, setidaknya ada enam anjuran dan larangan yang perlu diperhatikan seperti dikutip dari Sky Facial Plastic Surgery.

1. Harapan realistis: Sebelum menjalani operasi plastik, sangat penting untuk memiliki harapan yang realistis. Ingatlah bahwa operasi plastik tidak dapat mengubah Anda menjadi orang lain, tetapi hanya membantu meningkatkan penampilan visual.

2. Rencanakan cuti panjang: Operasi plastik membutuhkan waktu pemulihan bervariasi tergantung jenis prosedur yang dilakukan. Pastikan telah merencanakan waktu cuti dan istirahat yang cukup panjang dari pekerjaan, agar tubuh mendapatkan waktu pemulihan yang cukup.

3. Ingat hasil butuh waktu:  Hasil akhir operasi plastik tidak akan terlihat secara instan. Dibutuhkan waktu, setidaknya enam bulan agar pembengkakan dan memar mereda untuk bisa melihat hasil yang sebenarnya.

4. Menjaga berat badan ideal: Menjaga berat badan sehat sebelum dan setelah operasi sangat penting. Perubahan yang drastis setelah operasi bisa mempengaruhi hasilnya. Pastikan pola makan seimbang dan rutin olahraga untuk mempertahankan berat badan ideal.

5. Hindari alkohol, rokok, dan obat pengencer darah: Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan memperparah pembengkakan setelah operasi. Rokok mampu mengganggu kemampuan darah membawa oksigen yang menghambat penyembuhan. Obat pengencer darah seperti ibuprofen dan aspirin mampu meningkatkan risiko perdarahan.

6. Jangan bercermin terlalu sering: Setelah menjalani operasi plastik, jangan terlalu sering bercermin atau membandingkan diri dengan hasil segera setelah operasi, karena bisa menyebabkan ketidakpuasan dan kecemasan.

Oleh karena itu, pastikan jika Anda ingin melakukan operasi plastik adalah sesuai dengan kebutuhan. Dan terpenting, siapkan mental yang kuat untuk perubahan pasca-operasi. Sehingga Anda dapat memahami positif dan negatifnya jika operasi tersebut berhasil maupun gagal.

(Kemas Irawan Nurrachman)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Women lainnya