MICIN dan kopi menjadi dua bahan makanan yang sangat digandrungi masyarakat saat ini. Namun, dua bahan tersebut dinilai bisa memicu migrain. Lantas apakah hal tersebut benar, atau hanya mitos belaka?
Jika Anda pencinta makanan yang ditambahkan micin, peminum kopi, doyan makan cokelat, atau gemar mengonsumsi keju, maka perlu waspada akan serangan migrain. Makanan-makanan di atas ternyata dilaporkan dapat memicu kemunculan serangan migrain. Menjadi catatan di sini, tidak untuk semua orang mengalami hal tersebut.
"Pada beberapa kasus, ada orang yang migrain disebabkan oleh cokelat, keju, kopi, ataupun micin," jelas Konsultan Nyeri Kepala Dr. dr Restu Susanti, Sp.N, Subsp.NN(K) di webinar 'Migrain Bukan Nyeri Kepala Biasa' yang diinisiasi Perhimpunan Dokter Neurologi Seluruh Indonesia (Perdosni), Kamis (13/6/2024).
Hal itu pun diperjelas oleh dr Henry Riyanto Sofyan, SpN, Subsp.NN(K), Konsultan Nyeri dan Nyeri Kepala, bahwa faktor-faktor pemicu migrain itu, ya, salah satunya micin dan kopi.
"Tapi, tiap pasien itu berbeda-beda, tidak bisa digeneralisasi," tuturnya.
"Ada, lho, pasien migrain yang pemicu serangannya itu dari asap rokok maupun bau bensin," kata dr Henry.
Meski begitu, diperlukan evaluasi lebih lanjut terhadap pasien tersebut, sehingga dapat dengan pasti menentukan apa faktor pemicu migrainnya.
"Sehingga, si pasien bisa menghindar dari faktor pemicunya," tuturnya.
Selain kopi, micin, cokelat, dan keju, faktor pencetus atau pemicu migrain lainnya adalah perubahan hormonal, stres, melewatkan makan, perubahan cuaca, perubahan pola tidur (jadi berkurang atau berlebihan), pun alkohol.
"Faktor pencetus lainnya juga adalah rangsangan indera seperti suara keras, cahaya terang, atau bau yang menyengat," kata dr Restu.
"Obat-obatan tertentu seperti kontrasepsi, anti-hipertensi jenis pelebar pembuluh darah juga bisa menjadi faktor pencetus migrain. Bahkan, aktivitas fisik intens yang tidak tepat bisa jadi pencetus migrain juga," ucapnya.
Migrain sendiri adalah nyeri kepala berulang dengan serangan selama empat hingga 72 jam. Kekhasan dari nyeri kepala migrain adalah terjadi hanya pada satu sisi, berdenyut, dan dengan intensitas sedang hingga berat. Serangan migrain bisa bertambah berat dengan aktivitas fisik.
Pada beberapa kasus, gejala migrain dapat disertai juga mual dan/atau muntah dan perasaan sensitif terhadap suara atau cahaya terang. Pada saat serangan migrain muncul, pasien tidak dapat melakukan aktivitas. Hal ini yang menyebabkan banyak pasien migrain mengalami terhambatnya aktivitas sosial.
(Leonardus Selwyn)